RENUNGAN

Orang Kaya dan Miskin Di Kerajaan Allah

Hari Minggu Biasa XXVI  (29 September 2019)

Am. 6:1a,4-7; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10; 1Tim. 6:11-16; Luk. 16:19-31.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala  yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita” (Luk 16:25)

Bapak/Ibu, Saudara/i terkasih di dalam Kristus.

Allah Pertolonganku-2Pada saat ini kita hidup di zaman milenial, kehidupan modern yang ditunjang dengan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi dapat membawa kita ke hal yang positif maupun negatif terhadap sikap, sifat dan tingkah laku kita. Persaingan yang semakin ketat membawa konsekuensi setiap manusia untuk memotivasi diri dan meraih semua impian agar bisa melakukan segalanya. Setiap manusia ingin sukses, ingin berhasil, ingin memperoleh jabatan yang tinggi. Sifat hedonis ini telah merambah hampir pada semua strata masyarakat disekitar kita. Tidak jarang keberhasilan seseorang diukur hanya dengan melihat seberapa jauh mereka memiliki kekayaan, seabreg gelar serta jabatan yang tinggi. Akibat dari orientasi “kedagingan” ini akhirnya manusia hanya berorientasi kepada seberapa banyak mereka memiliki harta kekayaan yang berlimpah. Namun bagaimana cara mendapatkannya yang kadang tidak sesuai dengan jalan yang benar, sehingga kita sering menyaksikan banyak orang hidup berlimpah, dengan gelar yang banyak, pangkat dan jabatan yang tinggi tetapi tertangkap tangan oleh KPK karena tindak korupsi.

Bapak/Ibu, Saudara/i terkasih di dalam Kristus.

Sebagai pengikut Kristus kita harus tetap konsisten untuk memanggul salib-Nya. Seorang hamba tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain.

Jadilah kita garam, ragi ataupun terang di sekitar kita, seberapa besar kita memperoleh tanggung jawab. Dengan kejujuran serta tanggung jawab dalam perkara kecil, kita akan memperoleh kepercayaan di tengah masyarakat sehingga kita memperoleh tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar. Sehingga apa yang kita miliki baik dihadapan Allah, karena berdasarkan hasil keringat dan jerih payah dari usaha  yang halal, dan dilandasi oleh kejujuran serta kebenaran.

Maka sikap yang perlu kita jaga adalah jika sudah memperoleh kekayaan hendaknya janganlah tinggi hati, sombong,  melupakan kesulitan warga sekitar. Hendaknya kita berbuat baik, rela berbagi kepada warga yang membutuhkan, suka berbela rasa. Dengan demikian kita dapat mencapai kehidupan yang seimbang antara duniawi/lahiriah dengan rohaniah/spiritual.

Bapak/Ibu, Saudara/i terkasih di dalam Kristus.

Bagi saudara kita yang belum beruntung dalam kondisi ekonomi, yang hidupnya pas-pasan,  hendaklah jangan cepat iri hati. Karena umumnya kita manusia mempunyai hati yang perasa untuk cepat iri hati. Kita harus mengenali dengan baik apabila perasaan itu mulai hadir, karena apabila dibiarkan seperti duri dalam daging, pelan tapi pasti semakin sakit yang akibatnya bisa menjadi tidak baik. Jika demikian marilah kita bersikap seperti Lazarus yang taat dan tetap setia pada Allah. Menjadikan Allah sebagai penolongnya. (Lazarus mempunyai arti “Allah adalah Penolongku”)

Marilah kita syukuri anugerah kesehatan yang kita miliki, dan manfaatkan sekecil apapun rejeki yang diberikan olehNya kepada kita dan keluarga. Dengan mensyukuri nikmatNya kita mendapatkan kebahagiaan yang paling indah. kaya maupun miskin semua sama di mata Tuhan, bahkan lebih mudah unta masuk melalui lubang jarum dari pada orang kaya masuk dalam kerajaan surga.

Marilah berdoa : Allah Bapa Kami, Putra-Mu mengundang orang-orang letih lesu dan berbeban berat, dan Ia akan memberikan kelegaan kepada mereka. Semoga dengan kekuatanMu kami dapat menyingkirkan hal-hal yang menyebabkan penderitaan. Berilah kami agar selalu rendah hati sehingga menganggap orang lain lebih utama daripada kami sendiri. Bebaskanlah kami dari kesombongan, dan berilah selalu kepekaan untuk berbelarasa kepada sesama. Sebab Engkaulah pertolonganku. Amin

Berkah Dalem

Hieronimus Soedjarwo

Lingk. St Andreas

1 reply »

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.