AKTUALIA

SanYos Cinta Negeri

Agenda Agustus 2019-horz

Itulah tema Bulan Kebangsaan yang direnungkan dan diwujudkan dalam berbagai kegiatan selama Agustus 2019 di Paroki St. Yosep Purwokerto. Sosialisasi kegiatan Bulan Kebangsaan menjadi agenda utama dalam pertemuan Stalingkat, Senin 5 Agustus 2019 di ruang St. Yoakim. Rapat Stalingkat yang biasanya diadakan Jumat ketiga, kali ini dimajukan di awal bulan karena perlunya sosialisasi Bulan Kebangsaan. Diawali dengan makan bersama, rapat yang dipandu oleh petugas dari wilayah IV ini dihadiri oleh 80 orang pengurus stasi, lingkungan dan kelompok kategorial.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Dimotori oleh DPP Bidang Diakonia, berbagai kegiatan dirancang untuk membantu umat semakin mencintai negeri dan terlibat aktif dalam mengembangkan kesejahteraan bersama (bonum commune), keadilan dan perdamaian. Semua itu menjadi perwujudan nyata keutamaan kristiani, yakni iman, harapan dan kasih. Umat SanYos sebagai bagian dari warga masyarakat dan bangsa Indonesia terpanggil untuk menghidupi keutamaan kristiani itu dalam 3 dimensi : pemahaman, pengungkapan dan perwujudan nyata.

Mendalami Ajaran Sosial Gereja

Pada dimensi pemahaman, umat diajak untuk mendalami Ajaran Sosial Gereja (ASG) bersama Romo Stefanus Heriyanto Pr. Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Purwokerto ini mengajak umat yang hadir untuk melihat secara khusus beberapa poin penting dalam ASG yang terkait dengan tema Bulan Kebangsaan (SanYos Cinta Negeri). Dibawakan dengan sederhana, disertai beberapa video dan komentar yang mengundang tawa, beberapa poin dari ASG disampaikan: Gereja dan Dunia, kemerdekaan, solidaritas, keadilan, budaya, kesejahteraan, kebinekaan, media sosial, soal hayati, hak milik pribadi dan dialog. Untuk setiap poin itu dikutipkan pernyataan penting dari salah satu nomer dalam dokumen ASG yang relevan.

Diberi kesempatan pula para pengurus stalingkat mengajukan pertanyaan seputar ASG. Muncul pertanyaan tentang biaya untuk kegiatan-kegiatan lingkungan dalam mewujudkan ASG. Umat lingkungan dapat berswadaya, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, atau mengajukan bantuan dana ke Panitia APP. Pertanyaan lain berkaitan dengan sumber dari ASG ini yang ditegaskan oleh Romo Stef berasal dari Magisterium Gereja (kuasa mengajar dari Paus dan para Uskup sedunia).

Diajukan pula pertanyaan seputar pemberdayaan tukang becak sebagai kelompok masyarakat yang paling “tersingkir” dalam bidang jasa transportasi saat ini. Para tukang becak dapat diberdayakan dengan membuka peluang untuk dikaryakan atau menerima pesanan untuk melakukan pekerjaan tambahan lainnya, seperti membetulkan atap rumah yang bocor, membersihkan saluran air, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Ada lembaga sosial di Purwokerto yang menangani hal ini. Sementara itu PSE menginisiasi “DULICAK”, suatu gerakan peDuli tukang beCak dengan makan bersama dan berbagi pakaian pantas pakai.

Kegiatan Bulan Kebangsaan

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Agenda kedua dari Pertemuan Stalingkat adalah penyampaian rangkaian kegiatan Bulan Kebangsaan oleh Bpk. Sumantyara. Kegiatan-kegiatan itu sebagai perwujudan dari ASG dan pengungkapannya dalam perayaan syukur. Ada beberapa kegiatan yang melibatkan seluruh umat selama sebulan ini, yakni:

  • Lomba membuat Gapura antar wilayah. Gapura dibuat dari bahan utama limbah plastik dan bahan-bahan bekas lainnya. Dilakukan pengundian untuk menentukan lokasi gapura, yaitu di gerbang utama gereja paroki, gerbang belakang kiri dan kanan, ujung jalan Kenanga dan jalan Moh. Yusup. Umat Stasi Sokaraja membuat gapura di pintu gerbang gereja stasi. Batas akhir pengerjaan gapura adalah Selasa, 13 Agustus 2019, pkl. 24.00 WIB.
  • Lomba Puisi (membuat dan membacakannya)
  • Lomba Cerpen
  • Lomba Foto Instagram
  • Misa Syukur Kemerdekaan: Sabtu, 17 Agustus 2019, pkl. 18.00 dilanjutkan perayaan HUT RI ke 74 di aula.
  • Sarasehan Kebangsaan di masing-masing stalingkat. Ada 3 pertemuan dengan bahan / materi dalam format digital (PDF) untuk mengurangi penggunaan kertas dan mendukung gerakan go green yang sudah dicanangkan sejak 2016 di paroki SanYos. Inilah salah satu bentuk nyata dari semangat cinta negeri.

Setelah itu para pengurus stalingkat dipersilakan kumpul per wilayah untuk membahas persiapan teknis pembuatan gapura.

Flyer Workshop EW

Selain kegiatan yang disosialisasikan itu, ada juga kegiatan sosial kemasyarakatan yang dimotori oleh Tim Kerja Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC), yakni Workshop Pemberdayaan Perempuan (Empowering Women). Workshop akan diadakan pada Minggu, 25 Agustus 2019. Pendaftaran melalui http://bit.ly/daftarew.

Sanyos Cinta Kitab Suci

Agenda ketiga adalah penyampaian rangkaian kegiatan Bulan Kitab Suci Nasional oleh Bpk. Yulius Supriyana (Kabid Kerygma). Ada beberapa kegiatan selama bulan September 2019, yakni:

  • Seminar Kitab Suci bersama Mgr. Christophorus Tri Harsono (Minggu, 1 September 2019, pkl. 09.00-15.00 di Aula St. Yosep). Pesertanya adalah umat dari paroki-paroki di dekanat tengah KP dan hanya terbatas untuk 500 orang. Pendaftaran hanya secara online dengan mengisi formulir di tautan http://bit.ly/daftar-seminarKS. Batas akhir pendaftaran: Minggu, 25 Agustus 2019, pkl. 23.59 WIB.
  • Sekolah Dasar Kitab Suci (Semester 1, September – Desember 2019). Pesertanya adalah umat paroki-paroki se dekanat tengah KP dan terbatas hanya 100 orang. Pendaftaran online di tautan http://bit.ly/daftarSDKS-Sem1. Batas akhir pendaftaran: Minggu, 25 Agustus 2019, pkl. 23.59 WIB.
  • Pembekalan Pemandu dan berbagai kegiatan selama BKSN akan disosialisasikan secara khusus pada hari Minggu, 18 Agustus 2019, pkl. 09.00-12.30 WIB di ruang Yoakim. Diharapkan kehadiran para pemandu dari tiap stalingkat.

Di penghujung pertemuan Rm Kristiadji, MSC diminta memberikan peneguhan. Ditegaskan bahwa pertemuan stalingkat ini mengingatkan kembali identitas sebagai paguyuban umat Katolik (gereja) dan bagian dari bangsa Indonesia. Bulan Kebangsaan dapat menjadi kesempatan untuk memperdalam pemahaman, pengungkapan dan perwujudan iman serta kecintaan umat Sanyos pada negeri kita tercinta. Umat diajak untuk berpikir global, bertindak lokal (think globally, act locally) dengan hadir dan berbuat sesuatu yang nyata di lingkungan masyarakat terdekat. Tidak boleh dilupakan bahwa semua kegiatan itu mesti bersumber dari Kitab Suci, ajaran Magisterium (antara lain ASG) dan tradisi Gereja. Akhirnya, diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas keterlibatan umat dalam gerak bersama di bulan Kebangsaan 2019. (xty)

Sumber tulisan: notulensi rapat oleh Chatarina Endang Muriatin

Sumber foto: Yohanes Purwanto

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.