RENUNGAN

Betapa Murah Hatinya Bapa

Hari Minggu Biasa XVII (28 Juli 2019)

Kej. 18:20-33; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,6-7ab,7c-8; Kol. 2:12-14; Luk. 11:1-13

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu : Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Luk 11:9)

Bapak/Ibu, Saudara/i Sahabat Yesus terkasih.

Berdoa-2Lebih kurang 23 tahun yang lalu menjelang pernikahan saya, saya diberitahu oleh salah seorang aktivis gereja tentang doa permohonan. Saat itu ia berkata kepada saya : “Kalau kamu berdoa dan mohon kepada Allah, maka harus kamu sebutkan dengan jelas apa yang kamu minta. Misalnya minta sepeda, ya harus disebutkan minta sepeda. Bahkan saat itu ia juga menegaskan sepeda merk apa, tipenya yang kaya apa.” Saya pun melaksanakan doa novena “Tiga Kali Salam Maria” dan saya menyebutkan permohonan saya dengan sangat jelas yaitu mendapat hadiah utama sebuah rumah dari kupon undian dari supermarket terkenal saat itu di Purwokerto. Tetapi sampai dengan pengumuman, nama saya tidak tercantum dalam daftar orang yang mendapatkan hadiah utama, juga pada daftar hadiah hiburan lainnya. Saya kecewa, tetapi tetap berharap pernikahan saya dapat berjalan dengan baik.

Akhirnya saat pernikahan pun tiba. Semua berjalan dengan baik. Banyak sahabat-sahabat saya yang tanpa saya minta memberikan bantuan. Mulai dari undangan, buku teks misa, hiburan, bunga tangan, mobil penganten, dll. Dalam perjalanan waktu, sejalan dengan pertumbuhan iman saya, dalam refleksi saya, saya dibukakan mata hati saya bahwa senyatanya Allah Bapa telah mengabulkan doa novena saya saat itu. Bahwa pernikahan saya dapat berjalan dengan lancar dan baik, misa pun begitu sakral. Banyak umat yang datang mengikuti misa pernikahan, dan banyak tamu undangan yang datang dalam perayaan syukur, bahkan saat itu kekurangan nasi, tetapi akhirnya juga dapat teratasi dengan baik. Singkat kata semua kebutuhan untuk pernikahan saya tercukupi. Itu semua sebenarnya jawaban Allah Bapa atas doa novena saya. Yang terbaik untuk saya seturut kehendakNya, bukan kehendak saya. Refleksi pengalaman atas doa saya inilah yang kemudian mengubah pemahaman saya akan sikap doa.

Bapak/Ibu, Saudara/i Sahabat Yesus terkasih.

Hari ini Tuhan Yesus mengajari kita bagaimana berdoa yang baik dan benar. Tuhan Yesus memberikan doa yang sempurna kepada kita yaitu doa Bapa Kami. Tetapi Tuhan Yesus juga menunjukkan kepada kita bahwa Allah Bapa sungguh sangat murah hati. Bahwa Allah Bapa selalu mendengarkan doa-doa kita dan pasti mengabulkan doa-doa kita, melalui caraNya (kehendakNya) bukan cara kita (kehendak kita). Coba kita lihat Luk 11:9 “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”  dan Luk 11:13 “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya”. Inilah bukti bahwa Allah Bapa sungguh sangat murah hati.

Gambaran bahwa Allah Bapa sungguh murah hati dan mendengar doa kita sangat jelas kita lihat dalam bacaan pertama di mana Abraham memohon kepada Tuhan untuk tidak memusnahkan kota Sodom dan Gomora. Abraham bertanya kepada Tuhan bagaimana kalau ada 50 orang baik di kota itu, apakah Tuhan tetap akan memusnahkannya? Tuhan pun menjawab bahwa kalau memang demikian maka Tuhan tidak akan memusnahkannya demi orang baik itu. Abraham pun bertanya lagi bagaimana kalau ada 45, 40, 30, 20, bahkan 10. Tuhan tetap tidak akan memusnahkan demi orang-orang baik tersebut, walau itu hanya sebagian kecil, bahkan sangat kecil dari mereka yang fasik.

Namun demikian bukan berarti dalam setiap doa kita selalu memohon, memohon dan memohon saja. Kalau dilihat dari rumusan doa Bapa Kami, di sana sangat jelas bahwa pertama yang dilakukan dalam berdoa adalah memuliakan Allah, rekonsiliasi dengan Allah dan barulah memohon. Selanjutnya menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah, bukan memaksakan sesuai dengan kehendak kita.

Bapak/Ibu, Saudara/i Sahabat Yesus terkasih.

Marilah kita bercermin pada Abraham yang setia melaksanakan perintah-perintahNya, sehingga semua doa permohonannya didengar dan dikabulkanNya. Memuliakan Allah bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan hidup setia melaksanakan perintah-perintah dan kehendakNya.

Berkah Dalem

Yulius Supriyana

Lingk. St. Paulus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.