AKTUALIA

Eratkan Persaudaraan dan Rawat Kebinekaan di Hari Raya Idul Fitri 1440 H

Menjaga silaturahmi dengan semua tokoh agama adalah salah satu cara mewujudkan indahnya keberagaman. Semangat inilah yang mendasari Bapa Uskup, Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Purwokerto, para Romo, Suster, dan umat Katolik di Purwokerto merencanakan kunjungan silaturahmi ke pimpinan umat Islam, Ulama, pondok pesantren dan pejabat pemerintah di Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijrah.

Rabu, 5 Juni 2019 rombongan dari Keuskupan Purwokerto yang dimotori oleh Komisi Hubungan Antar-agama dan Kepercayaan (HAK) mengadakan kunjungan silaturahmi ke beberapa tokoh dan ulama muslim serta pejabat pemerintah di Kabupaten Banyumas. Tujuannya adalah mempererat hubungan persaudaraan dan merawat kebinekaan. Ada 4 tim dengan masing-masing tim beranggotakan Romo, Suster dan umat / awam yang melakukan kunjungan. Setiap tim mengunjungi 4-5 tokoh. Dengan demikian semakin banyak tokoh agama dan masyarakat yang dapat kami kunjungi pada lebaran tahun ini.

Tim kunjungan berkumpul di Wisma Keuskupan Purwokerto pukul 08.30 WIB, kecuali TIM 4 berkumpul di gereja St Yosep Purwokerto Timur pukul 11.15 WIB.

Tim I Komisi HAK Keuskupan (rm vikjen, dr Budi S, Ibu Linawati dll) ke Bupati bms

Silaturahmi di Pendopo Kabupaten Banyumas (050619)

Tim I dengan koordinator Bpk. Driyanto dan beranggotakan Rm. Ratman, Sr. Florentine OP, dr. Budi Setiawan, Bu Linawati dan Sdr. Aditya bersilaturahmi ke Pendopo Kabupaten Banyumas dan ke beberapa tokoh muslim.

Tim berangkat pkl. 09.30 dari Wisma Keuskupan dan mengawali kunjungan di Pendopo Kabupaten Banyumas. Di sana, tim bersilaturahmi dengan Bpk. Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) yang kebetulan ikut Sholat Ied di Purwokerto, Bpk. Ahmad Husein (Bupati Banyumas) dan Sadewo Tri Lastiono (Wakil Bupati Banyumas). Silaturahmi pada tahun-tahun sebelumnya dilakukan oleh Bapak Uskup Julianus Sunarko, SJ secara pribadi (tentu mewakili Keuskupan Purwokerto) meski tidak disertai Komisi HAK Keuskupan.

Ke KH Mughni Labib ketua Syuriah PCNU kab Bms

Silaturahmi bersama KH. Mughni Labib, Ketua Syuriah PCNU Kab. Banyumas

Kunjungan selanjutnya ke rumah KH. Mughni Labib (Ketua Syuriah PCNU Kab. Banyumas di Karanglewas) dan Bpk. Sabar Munanto (Ketua Tanfidziah PCNU Kab. Banyumas di Karanglewas) yang rumahnya berdekatan di Karanglewas, Kecamatan Purwokerto Barat. Rombongan disambut dengan ramah dan hangat. Dialog berlangsung lancar dan muncul keingintahuan Kyai untuk lebih mengenal kekatolikan. Putra Kyai Sabar sempat mengajukan pertanyaan tentang hirarki gereja dan bagaimana  proses pemilihan Uskup maupun Paus. Atas pertanyaan itu, lalu Rm. Ratman memberikan penjelasan. Mereka sempat mengira bahwa Rm. Ratman adalah Uskup. Dimaklumi karena Mgr. Tri Harsono, Uskup Purwokerto tidak dapat mengikuti silaturahmi berhubung sedang menjalani tugas di Roma, Vatikan.

H Sabar Munanto ketua Tanfidziah PCNU bms

Tim I bersilahturami dengan Bpk. Sabar Munanto (Ketua Tanfidziah PCNU Kab. Banyumas di Karanglewas

Tim II (koordinator: Pak Agustinus Gudyana, dengan anggota Rm. Yusuf Widiarko, Rm. Hery Setiawan, Sr. Ave, Sr. Gaudensia, OP dan Mas Septio) bersilaturahmi ke Bpk. Chasiwan (Pimpinan Ponpes Modern Muhammadiyah Zamzam) dan Bpk. Agus Miftah (Wakil Ketua PD Muhammadiyah Banyumas) yang berdomisili di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

TIM II Komisi HAK KP ke H. Chasiwan (Ekonom) dan H. Agus Miftah (Wk 1 Pengurus Muhammadiyah bms) di Cilongok

Tim II silahturami dengan Bpk. Chasiwan (Pimpinan Ponpes Modern Muhammadiyah Zamzam) dan Bpk. Agus Miftah (Wakil Ketua PD Muhammadiyah Banyumas)

Bpk. Chasiwan merupakan seorang pengusaha di bidang ayam, pertanian dan perikanan sekaligus sebagai pemimpin pondok pesantren dengan jumlah santri 1500 orang. Dalam pengelolaan pendidikan di pesantrennya, para santri dibekali dengan ilmu kewirausahaan yang berbasis peternakan, pertanian dan perikanan. Itu dilakukan sebagai wujud nyata pemberdayaan ekonomi di ponpes. Salah satu hasil kebunnya adalah jambu kristal yang menggunakan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah leri (air bekas cucian beras) yang difermentasi. Setiap hari pondok memasak nasi sebanyak 400 kg. Limbah leri yang sudah difermentasi itu digunakan sebagai pupuk pada tanaman buah-buahan seperti jambu kristal, jambu citra, jambu madu deli, alpukat mentega dan kendil, durian montong dan musang king. Chasiwan membuka diri pada umat katolik yang ingin mengadakan kunjungan, studi banding atau live in.

Gus Abror (Ponpes Nurul Huda Langgongsari Cilongok)

Silaturahmi tim III Komisi HAK dan Gus Abror

Kunjungan silaturahmi berikutnya ke rumah kediaman Gus Abror (Pimpinan Ponpes NU Nurul Huda Langgongsari, Kecamatan Cilongok). Gus Abror menerima rombongan dengan ramah dan sangat kekeluargaan. Beliau memiliki harapan untuk menggarap anak muda lewat pemberdayaan ekonomi guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Gus Nanang (Ponpes Batuanten Cilongok)

Silaturahmi bersama Gus Nanang di Ponpes Biroyatul Huda, Batuanten, Cilongok

Gus Nanang/Acong (Pimpinan Ponpes Biroyatul Huda di Batuanten, Kecamatan Cilongok) adalah tokoh muslim yang selanjutnya menerima kunjungan tim dari Keuskupan Purwokerto. Kedatangan tim sudah ditunggu-tunggu bahkan ibunda Gus Nanang sudah menyiapkan hidangan opornya yang khas. Tim juga diperkenalkan pada Bapak Lurah dan pinisepuh desa setempat. Gus Nanang menyampaikan bahwa silaturahmi merupakan cara merawat persatuan dan kesatuan.

H. Ahmad Tohari (budayawan) Jatilawang

Foto bersama H. Ahmad Tohari, istri dan menantu di akhir silaturahmi

Kemudian tim menuju ke desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas untuk bersilaturahmi dengan Bpk. H. Ahmad Tohari, seorang budayawan dan tokoh agama Islam. Penulis Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ini menceritakan tentang proses terbentuknya Forum Persaudaraan Antar Umat Beriman (FPAUB). Penerima penghargaan untuk berbagai karya sastra ini juga menyampaikan bahwa kesalahpahaman  di tingkat elite sebenarnya  sudah selesai, tinggal bagaimana merawat kesepahaman di akar rumput.

Bersama H. Ahmad Kifni Wakil PD Muhammadiyah

Silaturahmi bersama H. Ahmad Kirni (tokoh Muhammadiyah)

Tim II mengakhiri kunjungan silaturahmi di kediaman Bpk. H. Ahmad Kifni (seorang tokoh Muhammadiyah) di Tanjung, Purwokerto. Bagi beliau, ini adalah kunjungan yang pertama dari Keuskupan Purwokerto. Saat dikonfirmasi oleh Bpk Agustinus, beliau merendah dan menyatakan bahwa dirinya tidak pantas, hanya ustad mesjid kecil. Dalam dialog bersama tim, beliau menjelaskan tentang fokus organisasi Muhammadiyah pada pendidikan, kesehatan dan pertanian.

Tim III yang dikoordinir oleh Bpk. FA. Agus Wahyudi dan beranggotakan Rm. Parjono, Rm. Bagyo, Sr. Rossi, OP, Sr. Albertha OP, Pak Sugeng Waluyo mengawali kunjungannya ke rumah Ustad Nasirudin (Jamaah Ahmadiyah Indonesia) di Cikebrok, Purwokerto. 

TIM III komisi hak ke Mubaligh jateng I dan pusat Ahmadiyah Pwt

Tim III Komisi HAK silahturahmi dengan Ustad M. Nasirudin

Kunjungan silaturahmi secara kelembagaan dari Keuskupan baru pertama kali ke JAI. Ustad M. Nasirudin sangat  senang atas kunjungan dan terbuka untuk kerjasama selanjutnya. Semoga bisa terjalin komunikasi dan persaudaraan yang lebih baik lagi dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam pembicaraan dijelaskan oleh masing-masing tentang struktur hirarki dari JAI maupun Gereja Katolik.

Silaturahmi bersama H. Suharto.jpg

Silaturahmi bersama keluarga Bpk. H. Suharto, seorang tokoh Syiah

Selanjutnya tim bersilaturahmi di kediaman Bpk. Suharto, seorang tokoh Syiah (ABI) yang beralamat di jalan Martadiredja, Purwokerto. Dalam dialog, Romo Bagyo sempat menjelaskan tentang hirarki Paroki dan Keuskupan. Bpk Suharto berpesan, ke depan siap menjalin kerjasama dalam rangka merawat kebinekaan.

Silaturahmi bersama Nyai Gus Nur dan H. Roqib 

Silaturahmi Nyai Gus Nur dan H. Roqib

Tim III mengakhiri kunjungannya ke Ponpes Al Hidayah di Karangsuci, Watumas, Purwokerto Utara. Di ponpes ini tim berjumpa dengan Nyai Gus Nur dan H. Roqib (Ketua FKUB Kab. Banyumas yang kebetulan berada di Ponpes Al Hidayah). Roqib adalah sahabat almarhum Mgr. Paschalis Hardjosusanto, MSC (Uskup Purwokerto tahun 1973 – 1999) yang membidani lahirnya Forum Persatuan Antar Umat Beriman {FPAUB) (tahun 1995). Oleh karena itu kedatangan tim dari keuskupan sangat dinantikan karena tradisi silaturahmi dan kerjasama sudah terjalin sejak lama. Semoga tradisi ini diwariskan kepada generasi selanjutnya. Dalam suasana persaudaraan dijelaskan oleh Bpk. FA Agus Wahyudi dan dilengkapi oleh Rm Bagyo dan Romo Parjono tentang hiraki Gereja terutama Keuskupan Purwokerto saat ini.

Silaturahmi ke H Tanto skrj ketua PC LDII bms.jpeg

Tim IV silaturahmi bersama keluarga H. Sutanto di Sokaraja

Adapun Tim IV yang dikoordinir oleh Bu Herni dan beranggotakan Rm. Manto, Sr. Imelda dan Sr. Xaveria OP, Pak Giyanto, Mbak Sari, Lily Karlina, Pak Purwanto dan Fr. Yoyok mengawali kunjungan mereka ke ponpesnya H. Sutanto di Sokaraja. Pak Tanto adalah ketua LDII Kab. Banyumas yang pondok pesantrennya sudah beberapa kali digunakan untuk live in para frater (calon imam). Beliau katakan kepada Rm. Manto bahwa silaturahmi ini bukan sekedar kunjungan tapi juga merupakan sebuah dialog yang mesti diwartakan kepada banyak orang. Supaya mereka tahu bahwa ada dialog nyata dalam relasi Islam dan Gereja. Beliau juga ikut camp Pria Sejati Katolik (PRISKAT) sebagai salah satu cara beliau melawan isu bahwa PRISKAT adalah upaya menjadikan seseorang Katolik. Diklarifikasi juga bahwa live in nya para frater bukanlah upaya pengkatolikan namun kegiatan yang dimaksudkan untuk saling mengenal, menghargai dan membangun persaudaraan lintas iman.

Silaturahmi bersama Hj Laely Mansur.jpg

Silaturahmi bersama keluarga Hj. Laely Mansur

Dari Sokaraja, tim bergerak menuju ke rumah Hj. Laely Mansur di daerah Mangunjaya Purwokerto. Tokoh Muslimat NU ini merasa senang dikunjungi dan baru pertama kali menerima kunjungan resmi dari Keuskupan. Silaturahmi ini menurut beliau sebagai salah satu bukti bahwa tidak perlu ada kecurigaan atau ketakutan dalam berelasi. Mewakili anggota Muslimat NU, beliau mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari Keuskupan. Semoga semakin terjalin silaturahmi yang lebih berdaya guna dalam karya.

Silaturahmi bersama keluarga H. M Djohar AS

Silaturahmi tim IV bersama keluarga Bpk. M Djohar AS

Kunjungan tim IV berakhir di rumah kediaman Bpk. M Djohar AS, Desa Ledug, Kecamatan Kembaran, Banyumas. Dengan bercanda beliau menyampaikan bahwa dirinya merasa GR (Gede Rasa) dikunjungi, “siapakah aku, kok mendapat kunjungan”. Beliau menanyakan tentang keberadaan gereja Katolik dan dijelaskan oleh Rm. Manto. Untuk mencairkan suasana, pembicaraan diselingi dengan candaan. Di akhir kunjungan beliau berharap bisa menjalin silaturahmi untuk seterusnya.

Masih ada beberapa tokoh muslim dan pejabat pemerintah yang belum dikunjungi karena ketersediaan waktu mereka baru setelah tanggal 8 Juni.

Perjumpaan tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat / pejabat pemerintah adalah perekat persaudaraan sebagai anak bangsa yang hidup berdampingan dalam bingkai NKRI, berlandaskan Pancasila. Sepantasnya kita jaga dan bangun rumah bersama Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang luar biasa kaya sumber daya alam dan keragaman etnik, budaya dan agama ini.

Selamat merayakan Idul Fitri 1440 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga persaudaraan yang tulus, penuh kasih dan damai tetap terjalin erat.

Akhir kata, semoga Indonesia tetap damai dan terus berkembang menjadi bangsa yang bermartabat, adil dan makmur sejahtera. Tuhan memberkati.

Penulis:

Herny dan Agus Gudyana

Herni Widiastuti dan Agus Gudyana
(anggota Komisi HAK Keuskupan Purwokerto)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.