Sabtu, 1 Juni 2019 sekitar pukul 16.45 WIB, Bpk. Valentinus Sutejo Yuwono selaku Ketua Lingkungan Santa Maria (SanMar) bersama 17 warga, termasuk 8 anak usia balita hingga remaja SMA, tiba di Desa Klahang Kecamatan Sokaraja. Lebih tepatnya umat Sanmar tiba di gedung PAUD “Unggul Amanah” untuk mengantarkan sejumlah santunan berupa tas sekolah dan seperangkat alat tulis serta sejumlah pakaian dan makanan ringan. Santunan itu seluruhnya berasal dari tali asih dan gerak hati segenap warga Lingkungan St.Maria. Ada 28 anak-anak yatim dan atau piatu dengan usia sekolah TK, SD dan SMP di desa tersebut.
Penyampaian santunan ini dilaksanakan dalam rangkaian acara Buka Bersama dan Penyantunan Anak Yatim Al Barokah yang diselenggarakan oleh pengasuh bersama dengan pemerintah Desa Klahang. Acara ini dihadiri pula Kepala Desa Klahang Bpk.Sulistiyono serta Bpk. Muhammad Al Ghozi selaku pemuka agama setempat yang turut memberikan tauziah pada saat menjelang waktu berbuka puasa.
Acara ini dihadiri dan didukung pula oleh ormas Pemuda Pancasila dari Pengurus Anak Cabang Sokaraja yang berada di bawah Majelis Pimpinan Cabang Banyumas dan menggunakan kegiatan ini sebagai aksi sosialnya di bulan Ramadhan sekaligus dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila.
Turut hadir pula para donatur, diantaranya Bpk.Nanang yang berprofesi sebagai anggota kepolisian RI selaku penyandang dana tetap dari paguyuban anak yatim piatu ini serta Ibu Ory Wulandari dari Gusdurian Banyumas serta beberapa warga yang ingin memberikan santunan kepada anak yatim piatu pada kesempatan ini.
Kehadiran dan keterlibatan segenap warga Lingkungan St. Maria dalam acara ini juga mendapatkan sambutan yang penuh kehangatan dan kedamaian dari warga setempat, para pengasuh, pemuka agama dan kepala desa serta anak-anak yang akan disantuni.
Mengapa ke Desa Klahang?
Anak-anak yatim dan atau piatu yang ada di Desa Klahang, Kecamatan Sokaraja berada dalam pembinaan pemerintah desa dan diasuh bersama dengan Wanita Muslimat Nu setempat yang dikoordinir oleh Ibu Sri Zubaedah dengan menamakan diri Paguyuban Anak Yatim Piatu Al Barokah.
Pada awal acara disampaikan bahwa paguyuban ini terbentuk atas dorongan keprihatinan banyaknya anak yatim dan atau piatu di desanya yang hidup di tengah keluarga yang sederhana dan memiliki banyak keterbatasan. Berdiri sejak tahun 2012 dan telah mengasuh 67 anak yatim dan/ atau piatu yang sebagian sudah mampu mandiri dan saat ini masih ada 28 anak yang masih dalam asuhan.
Keinginan untuk mendirikan sebuah yayasan untuk menaungi kegiatan pengasuhan dan pembinaan belum dapat diwujudkan sampai saat ini. Harapannya jika sudah dalam bentuk yayasan maka akan lebih dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak asuhannya seperti yang ada pada kebanyakan yayasan panti asuhan anak yatim dan atau piatu.
Untuk saat ini, paguyuban belum memiliki gedung sendiri untuk kegiatan pembinaan dan pengasuhan anak asuhnya, serta menampung andai ada anak yang tidak memiliki tempat tinggal, sehingga anak-anak masih tinggal bersama keluarganya dalam keterbatasan dan meminjam gedung PAUD “Unggul Amanah” untuk tempat kegiatan. Paguyuban juga belum memiliki jumlah penyandang dana tetap dalam jumlah yang mencukupi serta jumlah dana santunan yang bisa mencukupi kebutuhan anak-anak asuhannya sehingga santunan rutin yang dapat diberikan belum bisa untuk dibagi merata ke semua anak asuhan, dan akhirnya menggunakan pola giliran sebagai pilihan terbaik untuk mengatasi hal ini.
Dengan mengetahui kondisi ini dan dengan berpedoman pada prinsip pemberian santunan yang tepat sasaran, menjadi dasar akhir penetapan Paguyuban Anak Yatim Piatu Desa Klahang Kecamatan Sokaraja sebagai tempat tujuan untuk pelaksanaan salah satu kegiatan sosial dari program peningkatan dan pemberdayaan umat dalam kepedulian kepada sesama dengan berbagi kasih dan suka cita dari program kerja Lingkungan St.Maria tahun 2019.
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan yang jatuh di bulan Ramadhan dirasakan semakin melengkapi dan menguatkan tujuan lain yang ingin dicapai yaitu upaya peningkatan memupuk rasa toleransi antar umat beragama.
Mengapa anak-anak diajak serta?
Keutuhan sebuah keluarga dengan hadirnya ayah, ibu dan anak secara lengkap dan dapat hidup bersama dalam harmoni yang indah dan mendamaikan hati serta diberikan rahmat kecukupan adalah harapan semua keluarga, baik bagi orang tua maupun bagi anak.
Namun kehidupan nyata tidaklah selalu seperti apa yang diharapkan. Ada begitu banyak ketidakutuhan dan keterbatasan yang dialami keluarga-keluarga di sekitar yang dapat kita jumpai. Bagi orang tua, yang adalah pribadi yang relatif lebih dewasa dan kuat, tentu lebih siap dalam menghadapi keadaan ini. Namun bagi anak, apalagi yang masih dalam usia dini, tentu ini menjadi hal yang tidak mudah untuk dihadapi, mereka membutuhkan bantuan, pendampingan, dan dukungan lahir dan batin.
Dengan memberikan pengertian, serta mengajak serta anak-anak turut serta dalam kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim dan atau piatu ini, diharapkan anak-anak akan memiliki kepekaan hati yang lebih baik atas keterbatasan keluarga temannya sekaligus bisa lebih mensyukuri atas karunia keutuhan keluarganya, dimana ayah dan ibunya masih bisa mendampingi dalam keadaan yang relatif dapat mencukupi kebutuhannya.
Kebersamaan, kemauan berbagi dan suka cita adalah berkat
Waktu berbuka puasa yang sudah di nanti pun akhirnya sampai, tepat saat Bpk.Muhammad Al Gozhi mengakhiri tauziahnya. Pengasuh dibantu para anggota ormas Pemuda Pancasila yang hadir, membagikan takjil, berupa segelas es buah yang segar, untuk anak-anak yatim dan atau piatu serta para hadirin untuk berbuka puasa. Tak lama setelahnya dibagikan pula makanan ringan dalam dus serta sate ayam dalam kemasan. Kami semua bersama-sama menikmati hidangan yang telah dibagikan sambil bercengkerama. Semua sama, tidak ada yang dibedakan. Di sinilah rasa kebersamaan itu sangat kuat dirasakan.
Di tengah saat menikmati hidangan berbuka puasa, panitia mempersilakan para donatur, termasuk dari Lingkungan St. Maria, untuk menyampaikan santunannya secara langsung kepada anak-anak yatim dan atau piatu, secara bergiliran dan tertib sambil diiringi lantunan doa dan dzikir dari Bpk.Muhammad Al Gozhi. Rasa syukur dan suka cita sungguh terasa di saat ini, santunan berupa uang dalam amplop, pakaian dan Alquran mengalir begitu melimpah bagi anak-anak ini. Terdengar pula celoteh seorang anak karena kepolosan dan ketidaktahuannya saat Bpk.Valentinus Sutejo Yuwono membagikan tas sekolah secara simbolis, dia bilang “La aku ra dike’i??” ( La aku kok tidak diberi??).
Setelah semua santunan selesai dibagikan, acara pun selesai dan kami kembali pulang ke rumah sekitar jam 18.30 WIB.
Puji syukur kepada Allah Bapa atas rahmat dan karuniaNya sehingga segala rencana dan kehendak baik dari segenap warga Lingkungan St.Maria dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kami bersyukur, sebagai komunitas kecil di dalam gereja dan di tengah masyarakat telah dapat ambil bagian. Suasana kebersamaan dalam berbagi dengan penuh suka cita dalam acara buka bersama anak yatim dan atau piatu di Desa Klahang Kecamatan Sokaraja serasa miniatur kehidupan bangsa Indonesia yang kita semua harapkan.
Tak lupa, kami umat lingkungan St. Maria mengucapkan “Selamat Idul Fitri 1440 H kepada Saudara-saudari, Kaum Muslimin dan Muslimat. Mohon maaf lahir dan batin.”
Dan pada akhirnya, saat hening, terngiang berkat perutusan dari romo di setiap akhir misa “Pergilah… Kita diutus…”.
Penulis:

Eka Ardiyanto, Wakil Ketua Ling. St. Maria
Kategori:DINAMIKA, Dinamika Staling