Kisah Inspiratif

Kenangan Bersama Pak Yan Lesmana

RIP Bapak Kristoforus Yan Lesmana (7 November 1953 – 29 Mei 2019)

Bapak Yan,, lengkapnya Yosep Kristoforus Yan Lesmana pertama kali kukenal pada bulan Oktober 2009. Saat itu Pastoral Mahasiswa mengadakan kegiatan Training dan Workshop Public Speaking bersama Frans Budi Santika sebagai trainer-nya dalam kerjasama dengan Dewan Pastoral Paroki Katedral dan DPP St. Yosep Purwokerto. Pak Yan ketika itu mengemban tugas sebagai Wakil Ketua DPP St. Yosep.

Untuk mempersiapkan acara itu kami mengadakan rapat panitia di rumah beliau di jalan D.I. Panjaitan. Kami jadi kenal istri beliau, ibu Dian Indah Sutanto yang ramah. Spontan muncul kesan mereka berdua adalah pasutri yang harmonis dan bahagia.

Pak Yan makan bersama Pak Frans Budi dan para romo setelah Public SpeakingSingkat cerita, kegiatan bersama itu dapat berlangsung dengan baik dan bermanfaat berkat peran besar Pak Yan. Seusai kegiatan training yang berlangsung 2 hari di Paschalis Hall dan workshop di Aula Paroki St. Yosep itu kami diajak makan oleh Pak Yan.

Sosok yang kalem, kebapakan dan cerdas menjadi gambaran awal yang muncul di benakku tentang dirinya.

Pengenalan semakin mendalam, ketika 6 tahun kemudian (Februari 2015) saya ditugaskan untuk menjadi romo rekan di paroki St. Yosep. Ternyata Pak Yan masih terlibat dalam pelayanan sebagai Wakil Ketua II DPP (periode 2013-2016).

Intensitas perjumpaan makin mendalam karena rutin berdinamika bersama dalam rapat-rapat dan berbagai kegiatan paroki. Saat rapat beliau hadir sebagai seorang wakil umat yang lebih banyak mendengarkan dan pada saatnya akan berbicara dengan bijak.

Banyak pemikiran, perasaan, tenaga dan pengorbanan yang telah diberikan Pak Yan dalam melayani umat. Tak sedikit bantuan yang diberikan dengan tulus agar kehidupan beriman dan menggereja umat dapat berkembang. Pak Yan sungguh menjadi rekan kerja yang baik bagi para romo yang berkarya di paroki ini.

Di akhir masa baktinya, beliau menyatakan cukup untuk tidak terlibat aktif lagi sebagai anggota DPP Harian. Telah disiapkannya generasi yang lebih muda untuk melanjutkan estafet pelayanan ini.

Beliau mulai mengalami penurunan kondisi kesehatan, terutama fungsi jantungnya. Beberapa kali penanganan medis dilakukan. Kami anggota DPP Harian bertandang ke rumahnya ketika Pak Yan pulang dari pengobatan di luar kota. Diceritakannya secara detil tentang tindakan medis yang dilakukan dan pergumulan yang dialaminya.

Dua tahun terakhir Pak Yan dan Bu Dian memutuskan untuk pindah ke rumah tapak satu lantai yang lebih kecil namun asri dan tenang. Beberapa kali kami mengunjunginya. Kami dijamu dengan masakan buah tangan Ibu Dian sendiri. Tak berubah, kehangatan dan keramahan menjadi sajian utama yang mempererat persaudaraan kami.

Setahun terakhir Pak Yan lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Teringat saat kunjungan terakhir ke rumahnya sekitar akhir tahun lalu bersama bu Lily Karlina yang mengajak saya. Ketika itu hanya bu Dian yang menyambut kami di pintu rumah. Bu Dian mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam kamar tidur mereka.

Kulihat pak Yan sudah duduk di ranjangnya dengan senyum tersungging di bibir. Sambutan hangat meski lirih keluar dari bibirnya. Kami mendengarkan Pak Yan dan Bu Dian yang bercerita tentang kondisi terkini Pak Yan. Banyak yang dikisahkan. Pak Yan juga sempat menanyakan perkembangan umat paroki, meski Pak Yan sebenarnya mengikutinya pula dari medsos. Mengingat kondisinya, kami akhiri perjumpaan itu dengan doa bersama dan memohon berkat Tuhan.

Cukup lama aku tidak sempat berkunjung lagi di rumahnya meski beberapa kali mendengar kabar tentang kondisinya. Sampai malam tadi (pkl. 18.20), ada pesan dari Bpk Alex Sudijanto, di grup WA DPP Harian yang memohon doa bagi Pak Yan yang kondisinya sedang kurang baik di RS Sarjito Yogyakarta. Kami mendoakannya. Hanya berselang 1 jam kemudian ada pesan yang mengabarkan Pak Yan dipanggil Tuhan.

Bapak Yosep Kristoforus Yan Lesmana terkasih, selamat jalan menuju rumah keabadian Bapa di surga. Terima kasih atas segala pengabdian tulusmu bagi umat paroki St. Yosep Purwokerto. Tuhan yang mencintai dan dicintai Pak Yan telah memanggilmu untuk memberimu kebahagiaan abadi bersamaNya. Terima kasih atas segala pengabdian dan keteladanan Pak Yan dalam melayani Tuhan dan sesama.

Turut berbelasungkawa untuk bu Dian Indah Sutanto yang selalu setia mendampingi Pak Yan dalam suka dan duka (sejak menikah 28 Februari 1982). Semoga Bu Dian dan Ardian, putra semata wayang yang sangat dikasihi Pak Yan dan Bu Dian, serta keluarga diberi keiklasan dan keteguhan iman.

Pak Yan sedang melukis pemandangan untuk ungkap pengalaman bawah sadar

Pak Yan sedang melukis pemandangan yang menggambarkan alam bawah sadar di training public speaking (Okt 2009)

Pak Yan telah melukis kisah hidup yang indah, penuh kasih di tengah keluarga, gereja dan masyarakat. Itulah goresan cinta Tuhan dalam hidup Pak Yan yang membekas di hati keluarga, sahabat dan siapapun yang dijumpainya. Semoga kini, Pak Yan menikmati kesempurnaan hidup bahagia bersama Bapa di surga. Ad vitam aeternam.

Doakan kami yang masih berjuang mewujudkan kasih dalam peziarahan hidup ini.

-kristiadjimsc

1 replies »

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.