RENUNGAN

Mengasihi Yesus

HARI MINGGU PASKAH VI (26 Mei 2019)

Kis. 15:1-2,22-29; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Why. 21:10-14.22-23; Yoh. 14:23-29

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKU…” (Yoh 13:23a)

Sahabat Yesus yang terkasih.

Bunda Teresa-2Siapa yang tidak kenal dengan Bunda Teresa dari Kalkuta – India. Biarawati yang rendah hati, sederhana dan tidak banyak bicara. Ada hal yang menarik dalam diri Bunda Teresa. Ia tidak memuliakan Yesus di atas langit sana, tetapi ia memuliakan Yesus melalui orang-orang sederhana, orang-orang yang miskin, papa, berpenyakit kusta yang dibuang oleh keluarganya; orang-orang  yang diterlantarkan keluarganya di jalan-jalan di Kalkuta. Orang-orang ini dalam kondisi haus, kotor dan penuh luka karena sakit kusta. Banyak orang-orang lalu lalang di sekitar mereka, tetapi tidak ada seorang pun bersedia menolong mereka. Kehadiran Bunda Teresa di Kalkuta bagaikan kehadiran malaikat penolong bagi orang-orang terbuang itu. Satu per satu mereka dibawa Bunda Teresa ke biaranya, dibersihkan, diobati, diberi makan dan dirawat hingga sembuh. Lewat kedua tangan kasihnya, Bunda Teresa telah memanusiakan orang-orang papa dan terbuang itu. Dengan perbuatannya itu, ia telah mewujudnyatakan kasih kepada Tuhan yang ia imani. Karena ia menuruti firman Tuhan dan melakukannya dengan kerendahan hati dan ketulusan hatinya. Oleh karena itu, ia disebut Ibu bagi orang-orang miskin dan melarat.

Mengapa Bunda Teresa mau berikan dirinya untuk orang-orang papa dan miskin? Karena ia menyadari, ia telah dikasihi oleh Tuhan yang ia imani. Maka ia pun wajib membalas kasih Tuhan dengan mempersembahkan hidupnya untuk melayani sesamanya. Ia telah membuka hatinya untuk dibentuk oleh Roh Kudus; menjadi orang yang rendah hati, dipenuhi kasih yang mau melihat sesamanya yang menderita, papa dan miskin. Ketika ia melihat sesamanya yang menderita, ia melihat penderitaan Tuhannya.

Teladan hidup Bunda Teresa telah membuka mata banyak orang untuk menjadi “bunda-bunda teresa” di seluruh dunia. Pemberian diri Bunda Teresa bagi sesamanya yang menderita, papa dan miskin, telah membawa dia menjadi orang besar di antara orang yang besar. Kasih, kerendahan hati dan ketulusan hatinya telah membawa dia digelari sebagai orang kudus. Kini namanya tercatat di dunia dan di surga.

Sahabat Yesus yang terkasih.

Dalam amanat perpisahan dengan para murid-Nya, Yesus berkata: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.” (ay 23a). Amanat Yesus ini mau memberikan pesan, semua yang Ia ajarkan harus dilakukan oleh para muridNya; diwartakan, diamalkan ke seluruh dunia. Ajaran-ajaran Yesus dua ribu tahun lalu telah ditulis oleh para penginjil, supaya dapat dibaca, dipahami, dihayati dan diamalkan oleh para pengikutNya. Oleh karena itu, membaca firman bukan sekedar membaca, sekedar mengerti satu dua ayat; cukup dihafalkan ayat-ayat penghiburan, ayat-ayat mukjizat. Sementara ayat-ayat didikan, ayat-ayat teguran ditinggalkan, dianggap tidak penting.

Membaca firman bukan semata-mata hanya untuk mencari ayat emas yang disukai. Bukan itu yang dikehendaki Tuhan. Tetapi firman harus didengarkan dan dipahami secara utuh, lalu dihayati dan diamalkan. Sehingga maksud dan tujuan yang terkandung dalam firman itu dapat bertumbuh, berkembang dan berbuah dalam diri orang yang membacanya. Oleh karena itu, membaca firman perlu diawali dengan doa mohon tuntunan Roh kudus. Supaya pesan firman dapat didengarkan dengan benar, dapat diterima dengan benar, dipahami dengan benar, dihayati dengan benar dan diamalkan dengan benar. Memang tidak mudah mengamalkan firman Tuhan, jika tidak ada kemauan dan kerendahan hati. Sebab mengamalkan firman bukan untuk menjadi terkenal, dipuji dan dihormati karena hafal ayat-ayatnya. Tetapi yang terpenting adalah mengamalkan firman itu ke dalam kehidupan bersama, diwujudnyatakan dalam perbuatan nyata, seperti yang dilakukan oleh Bunda Teresa. Oleh karena itu, firman Tuhan harus diamalkan dengan rendah hati, dan ketulusan hati; tanpa mengharap imbalan apapun. Hal ini telah dilakukan oleh Bunda Teresa dari Kalkuta. Ia bagikan firman Tuhan tanpa mengharap imbalan, tetapi dengan tulus iklas; ia ulurkan kedua tangan kasihnya bagi orang-orang yang kehilangan kasih sayang, orang-orang berpenyakit kusta yang disingkirkan oleh keluarganya, oleh sesamanya.

Sahabat Yesus yang terkasih.

Bunda Teresa telah menuruti firman Tuhan dan mengamalkannya. Lewat perbuatan kasihnya, ia telah mengasihi Tuhan dan ia kini berbahagia di surga mulia; ia diberi gelar Santa, orang Kudus. Maka,  jika  kita mengasihi Tuhan, kita pun diutus mewartakan dan mengamalkan firman Tuhan ke seluruh dunia. Semoga demikian.

Tuhan memberkati

DY. Chandra

Lingk. St. Mikael

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.