Minggu, 21 April 2019 setelah misa Paskah Pagi, anak-anak Paroki St. Yosep Purwokerto diajak untuk merayakan sukacita Paskah. Para pendamping Pembinaan Iman Anak (PIA) telah menyiapkan suatu permainan bagi mereka di halaman gereja.
Puji Tuhan anak-anak sangat antusias walaupun di bawah panas yang terik. Mereka penuh semangat dan sukacita untuk mendapatkan Telur Paskah sebagai LAMBANG HARAPAN dan HIDUP BARU.
Anak-anak diajak menyanyi bersama lagu telur paskah:
“Telur paskahku lambang hidup baru
Kau bersembunyi ku harus mencari
Cari di halaman rumahMu Tuhan
Cari di rerumputan yang indah di taman.”
Fr Yoyok kemudian memberi aba-aba hitungan dan anak-anak segera berlari mencari kupon berbentuk telur yang telah disebar di tempat-tempat tersembunyi di halaman gereja. Kupon yang ditemukan oleh setiap anak dapat ditukarkan dengan paket hadiah Paskah dalam goodybag. Berapapun kupon yang diperoleh, setiap anak hanya boleh menukarkannya dengan satu goodybag. Kupon lainnya dapat diberikan kepada teman yang belum mendapat.

Anak-Anak Sanyos berburu “telur sukacita Paskah” (210419)
Menurut seorang pendamping PIA, cara ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa kepedulian dalam diri anak-anak. Jika telur yang disebar, anak-anak cenderung tidak akan berbagi telur yang ditemukannya. Biasanya ada saja, anak yang kalah cepat dan tidak mendapatkan satu pun telur.
Panitia Paskah menyiapkan 200 goodybag dan para pendamping PIA menyediakan isinya yakni 200 Telur beserta beberapa snack dan permen.
“Semua anak mendapatkannya dan tersisa sekitar 20 paket. Kemudian yang tersisa itu kami bagikan ke Bapak Satpam dan mahasiswa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik (Umaka) Unsoed yang membantu. Beberapa Guru dari SD Karitas yang bertugas Koor juga mendapat goodybag yang tersisa itu, namun tidak mendapatkan snack karena kurang”, kata seorang pendamping PIA.
Kesan dan pesan
Pasutri Dewi-Yuyun Pramono (ortu Niko) mengungkapkan kesannya, “Acara telur paskah kemaren, sungguh menarik dan menjadi hal baru karena yang dicari kertas bergambar telur lalu ditukarkan. Jadi anak-anak sungguh serius mencarinya di semak-semak. Dan gak mungkin ada telur yang busuk karena gak ketemu. Adilnya anak-anak dikumpulin dulu jadi bikin kompak, pokoknya seru dan menarik.”👍👍👍
Prima, seorang anggota Umaka Unsoed yang ikut mendampingi PIA terkesan pada acara yang seru, ramai dan walaupun sederhana tapi pesertanya antusias. Dia juga berpesan, “semoga tahun depan bisa ada panggung kreasinya atau lomba sederhana, jadi anak-anaknya bisa lebih semangat lagi.”
Beberapa mahasiswa UMAKA lainnya punya kesan senada. Perayaan paskah anak kemarin ramai dan seru. Semua anak dari balita hingga SMP mau aktif berperan, antusias dan bergembira.
Mereka berharap di paskah selanjutnya acaranya lebih bervariasi dan ditambah nyanyi bersamanya. Selain itu diadakan perlombaan yang lebih meningkatkan semangat Paskah pada anak-anak.
Apa makna di balik kegiatan sederhana ini? Sukacita yang tampak pada raut wajah anak-anak ketika menemukan telur menyimbolkan bagaimana kita umat Katolik mesti menyambut paskah. Sukacita merupakan ungkapan yang mestinya dirasakan dalam menyambut kemenangan Tuhan Yesus atas kuasa maut. Kita bersukacita karena telah ditebus dan tumbuh harapan untuk hidup baru bersama Kristus yang bangkit. Akhirnya kita dapat membagikan sukacita kebangkitan ini pada orang-orang yang kita jumpai.
Penulis:

Theresia Essy
Kategori:AKTUALIA, Seputar Paroki