Kisah Inspiratif

Terus Belajar Menjadi Orang Tua Katolik

Wujud syukur dan tugas membaptiskan anak

Puji Tuhan pada tanggal 21 April 2019 kemarin anak kami Regina Nesya Hartanto telah dibaptis di Gereja St. Yosep Purwokerto. Regina (panggilannya Nesya) lahir prematur 7.5 bulan dengan berat 1.2 kg dengan kondisi menggunakan alat bantu pernafasan. Saat itu kami (Silvia Devia Setiani dan FX. Liem Hartanto) sebagai orangtua merasa sangat khawatir melihat kondisinya. Kelahiran prematur dengan berat badan lahir rendah memiliki banyak resiko.

Tak henti hentinya kami berdoa pada Tuhan agar Tuhan senantiasa memberi kekuatan dan kesehatan pada Nesya. Puji Tuhan berkat doa keluarga, saudara dan teman-teman semua Nesya dapat melewati masa-masa sulitnya sehingga bisa bertumbuh sampai seperti sekarang ini.

Baptis Balita 21 April 2019

Nesya setelah dibaptis oleh Rm Valentinus Sumanto di Gereja St. Yosep Purwokerto (210419)

Sebagai wujud rasa syukur, kami merencanakan untuk membaptis Nesya. Akhrnya dipilih bulan April agar kami bisa sekalian mengikuti pemilu sehingga bisa mengambil cuti yang panjang. Bersyukur pula kami boleh mengikutkan Nesya baptisan sesuai rencana, karena 2 minggu sebelum pulang ke Purwokerto Nesya sempat demam selama seminggu. Bahkan 3 hari sebelum ke Purwokerto masih demam juga.

Lalu kami berdoa, ‘Tuhan jika memang Tuhan ijinkan Nesya dibaptis bulan ini, kami percaya bahwa Engkau yang akan menyembuhkan Nesya tepat pada waktunya sehingga kami bisa berangkat”. Lagi-lagi Puji Tuhan, Nesya sembuh, tidak demam lagi sehingga kami bisa pulang ke Purwokerto sesuai rencana dan mengikuti pendampingan orangtua sebelum dibaptis.

Regina bersama Ortu dan Oma Opa Lukas

Pasutri Lukas Sugiyanto yang berbahagia bersama cucu yang baru dibaptis dan kedua ortunya

Kami sadar bahwa menjadi orangtua tidaklah mudah. Namun kami berusaha agar dapat membesarkan Nesya berdasarkan dengan iman Katolik yang kami miliki. Amin. Tuhan memberkati.

Dibaptis: dikuduskan menjadi anak Allah

Keluarga muda Fransiskus Endi Bawono Utomo juga sangat berbahagia dapat menghantarkan anak mereka, Gregorius Reyden Gianot untuk dibaptis. Dengan membaptiskan anak kami sedini mungkin (bayi) kami sebagai orang tua berharap agar anak kami segera memperoleh rahmat pengudusan berupa pengampunan segala dosa (dosa asal) dan diangkat menjadi anak Allah. Selain itu kami sebagai orangtua ingin anak kami dapat bertumbuh kembang dalam iman Katolik dan dalam bimbingan Roh Kudus hingga membawanya kepada keselamatan.

Kami sungguh berbahagia karena diberi kesempatan untuk membaptiskan anak kami tepat pada hari raya Paskah. Kami ucapkan terimakasih banyak kepada semua yang sudah memberikan doa dan melancarkan proses baptisan anak kami, khususnya Romo Valentinus Sumanto.🙏 Matur nuwun. Berkah Dalem.🙏🙏

Sharing iman menjadi wali baptis

Ina TristantySaya (Ina Tristanty) tergerak untuk membagikan pengalaman pertama kali menjadi wali baptis. Pada saat diminta tolong untuk menjadi wali baptis bayi mungil Regina (cucu Pak Lukas Sugiyanto), saya tanya, “kenapa gak nyari yang lain?” Pertanyaan klise untuk menghindar.

Setelah bergumul dan berdoa, pada akhirnya saya mengambil keputusan untuk menyanggupi. Saat pembekalan pada tgl 17 April 2019 yang diawali dengan ibadat di pimpin prodiakon, saya mendengar sharing dari prodiakon Bpk. Paulus Suharyadi dan ditambah sharing Iman dari tim kerasulan keluarga pas Yoyok – Anas. Ternyata menjadi orang tua tidaklah mudah. Kita harus lebih sabar dalam mendidik anak-anak. Allah bekerja dengan caranya yang luar biasa, menjadikan saya sebagai wali baptis, agar kami belajar dan berjuang lebih baik menjadi orang tua.

Para  orang tua diingatkan tentang janji perkawinan mendidik anak secara Katolik dan menyegerakan pembaptisan untuk keselamatan hidup yang kekal dan bisa menjadi teladan bagi anak-anak masa depan.

Sementara itu, Bpk. Guntur Samudra yang menjadi wali baptis anaknda Gregorius Reyden Gianot menyampaikan kesannya, “Saya bahagia karena dipercaya sebagai wali baptis. Semoga anak baptis saya kelak bisa menjadi garam dan terang serta jadi panutan bagi sesama, sebagai anak yang takut akan Tuhan.

Motivasi saya sebagai wali baptis, ingin memperteguh keimanan saya sebagai seorang Katholik dan laskar Kristus. Karena “Di dalam Salib ada Keselamatan, Tiada yang lain selain Kristus” (In Cruce Salus, Nil Nisi Christum).

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.