HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN (21 APRIL 2019)
Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9 atau Luk. 24:13-35 (kalau ada Bacaan Sore).
DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO
Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dulu sampai dikuburan dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. (Yoh 20: 8-9).
Bpk/ibu sdr/i yang terkasih dalam Kristus.
Tidak ada seorangpun manusia di dunia yang tidak pernah punya masalah. Dalam kehidupan ini peristiwa atau permasalahan yang kita alami tentu datang silih berganti. Baik peristiwa yang membahagiakan ataupun permasalahan yang tidak menyenangkan, bahkan sampai berujung kepada konflik yang bisa terjadi kepada siapa saja dan di mana saja. Bisa saja permasalahan itu terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat, bertetangga, di dalam kehidupan menggereja, bahkan dalam kehidupan rumah tangga sekalipun. Konflik sekecil apapun dalam rumah tangga jika berkelanjutan, bisa berakibat fatal, mengancam mahligai kehidupan rumah tangganya. Saat kita sedang mengalami konflik, sering kita lupa bahwa kita memiliki kasih untuk memaafkannya, seperti Allah mengaruniai kasih yang begitu berlimpah kepada kita.
Bpk/ibu yang terkasih dalam Kristus
Sepekan ini kita merayakan pekan suci. Kita diajak untuk mengenang kisah sengsara Yesus sampai dengan kebangkitan-Nya. Kisah sengsara Yesus sesungguhnya sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari inti iman kita yang menegaskan bahwa Allah adalah kasih. Yesus merupakan wajah belas kasih Allah yang tidak kelihatan. Yesus rela memberikan dirinya menderita, agar penderitaan sebagai wujud kasih juga dapat sebagai silih untuk menebus dosa umat manusia. Di tengah kemajuan teknologi dengan kehidupan yang semakin modern, cara berpikir dan cara bertindak manusia yang dipenuhi nafsu duniawi. Di tengah dunia yang carut-marut oleh dosa dan kejahatan akibat nafsu serakah manusia, telah mengakibatkan banyak orang jatuh kedalam dosa. Banyak orang melakukan dosa bahkan kejahatan, tetapi yang lebih memprihatinkan mereka justru telah kehilangan rasa berdosa.
Bpk/ibu sdr/i yang terkasih.
Marilah waktu yang tersisa dalam hidup kita, kita bertekad meluangkan sedikit waktu setiap hari untuk berdevosi kepadanya. Sehingga bisa menggugah untuk membangkitkan rasa penyesalan akan dosa dan kesalahan kita. Semoga kita selalu berserah, berpasrah dan menyandarkan segala dosa dan keinginan kita hanya kepadanya.
Marilah kita berdoa : Ya Yesus yang Maharahim, Engkau adalah terang dunia. Terimalah dalam hatimu jiwa-jiwa orang tidak beriman yang belum mengenal Engkau. Biarlah sinar rahmatMu menerangi mereka sehingga merekapun bersama kami mengagungkan kerahimanMu. Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan matamu yang Maharahim, dengan terangMu tariklah mereka dan janganlah biarkan mereka memisahkan diri dari hatimu yang Maharahim. “YESUS ENGKAU ANDALANKU”. Amin.
Berkah Dalem
Hironimus Soedjarwo
Lingk St Andreas.
Kategori:Uncategorized