Rumah keluarga Yohanes Marjono di Desa Kembaran, Kecamatan Kembaran, Banyumas sore itu menghangat. Rumah di tengah pemukiman penduduk desa, yang menghadap ke pekarangan kosong itu dipenui 38 umat lingkungan St. Markus, Paroki St. Yosep Purwokerto.
Petang hingga malam umat mengikuti dua “kegiatan”. Pertama, novena dan kedua, jalan salib. Novena ini merupakan kelanjutan novena yang berlangsung sejak Senin, 11 Maret.
Sementara, jalan salib merupakan rangkaian ritual masa prapaskah. Dalam doa jalan salib, empat prodiakon bertugas secara bergantian. Jalan salib menggunakan gambar perhentian-perhentian yang ditayangkan menggunakan LCD untuk membantu renungan.
Dalam suasana khas desa itulah kegiatan lingkungan St. Markus tersebut berlangsung, Jumat, 15 Maret. Pendarasan novena bersahutan dengan adzan magrib dan suara orang ngaji di kejauhan. Sementara nyanyian dan pendarasan permenungan jalan salib sempat berselang-seling dengan suara adzan isa.
Novena dimulai pukul 18.00 dan jalan salib berakhir sekitar pukul 19.30. Novena dan jalan salib ini dipimpin oleh 4 prodiakon lingkungan.
Mulai Senin, 11 Maret, Paroki St Yosep Purwokerto mengadakan novena St Yosep. Ini untuk menyongsong pesta nama St Yosep pada 19 Maret. Uniknya, dalam suasana umat retret agung prapaskah, novena berlangsung di lingkungan-lingkungan, bukan terpusat di gereja paroki. Serentak umat di 21 lingkungan berdoa dan merenungkan teladan hidup St. Yosep. Menurut data yang dikirim pengurus lingkungan, setiap hari novena diikuti total sekitar 500 orang. Jumlah ini 2 kali lipat lebih banyak dari kehadiran umat dalam novena yang diadakan di gereja paroki. Biasanya hanya berkisar 200 an orang. Ini adalah salah satu bentuk nyata dari pemberdayaan umat lingkungan, sekaligus pemberdayaan prodiakon paroki.
Bagi sebagian besar umat lingkungan St. Markus, mengikuti novena St Yosep selama sembilan hari bukan perkara gampang. Tantangan pertama bagi mereka adalah jarak. Sementara, dalam beberapa kali novena, cuaca juga diwarnai hujan.

Jalan Salib dan Novena St. Yosep hari ke 5 lingkungan St. Markus Paroki St. Yosep Purwokerto (150319)
Novena sembilan hari berlangsung dari rumah satu keluarga ke rumah keluarga lainnya. Jarak antara rumah masing-masing umat dengan rumah yang ketempatan untuk novena antara 5-7 kilometer. Maka, bila saja satu umat terjauh menjalani penuh sembilan sore novena St Yosep, ia akan melintasi jalanan sepanjang 9 x 7 kilometer, atau sekitar 60 kilometer. Jarak tersebut sama dengan jarak Purwokerto-Cilacap.
Demikianlah, kesetiaan doa novena teruji oleh bentangan jarak. Pada kenyataannya, sampai hari ke-5 novena, jumlah umat yang ikut antara 38-45 umat. Beberapa memang berselang-seling. Pada pertemuan tertentu datang, pada pertemuan berikutnya umat lain yang menggenapi.
Bagi lingkungan St Markus sendiri, dalam rangkaian kegiatan lingkungan yang sudah ditetapkan sepanjang tahun ini, akan ada pergantian pengurus. Pada tanggal 24 Maret, pengurus lingkungan akan dilantik. Antonius Antoniman menggantikan Yohanes Supriyanto.
Penulis:

R. Sutriyono, Warga Ling St. Markus
Kategori:DINAMIKA, Dinamika Staling