Sharing dari peserta pembekalan calon pengurus DPP Santo Yosep pada tanggal 12-13 Januari 2019 di Rumah Retret OMI – Kaliori.
Siapa AKU? Santo Yosep Yes
Siapa KITA? DPP Sanyos Yes
Fransisca Ninin Nilamsari #1
“Selamat pagi romo dan teman teman pengurus….”
Saya punya sahabat, yang selalu menemani di saat susah dan senang, selalu menegor, sekaligus mencintai saya apa adanya. Saya semakin menyadari, bahwa saya sangat istimewa dimata-NYA, meskipun saya manusia lemah dan tak berarti. Hanya kasih-Nya menjadikan saya layak menjadi sahabat, sekaligus rekan kerja-Nya, untuk memperluas kerajaan Allah.
Lewat teman yang mengantar saya pada pelayanan di DPP ini, lewat panitia, lewat romo, lewat pembicara yang sangat meneguhkan… saya semakin mengenal sahabat sejati saya dan semakin membuat saya sangat bersyukur, berterimakasih yang sangat sulit saya lukiskan keindahannya….
Dengan kerendahan hati, saya ingin berjalan bersamaNya, dan teman-teman lainnya, untuk ikut terlibat di kepengurusan DPP ini. Bukan karna kelebihan yang saya miliki untuk pelayanan ini namun hati yang siap menjadi semakin indah dimata-Nya, hati yang menyerupai-Nya..
Terimakasih untuk semuanya, romo, panitia, teman-teman atas acara pembekalan yang sangat berarti, dan penting kemarin.
Fransisca Ninin Nilamsari #2
Sharing yaa… (kalo terlalu panjang jangan di baca, langsung di delete aja)
Suatu teori yang pernah saya dapat kalo mau ngajak seseorang: “Lewat pintunya dan keluar lewat pintu kita”
Sebenarnya, saya sama sekali tidak berminat jadi pengurus DPP, dan rasanya agak berat ikut pembekalan. Saya tidak pernah daftar sebagai calon pengurus DPP. Saya didaftarkan oleh teman yang juga tidak pernah bosan menggelitiki saya supaya tergerak dan menyanggupi. Mau tidak mau… iya deh ikut (ndak tahan liat wajahnya yg inocent jadi luluh lantah).
Doorprize buku adalah cara Roh Kudus (entah siapa yang dipakai Tuhan lewat idenya) untuk menjadi daya tarik saya datang di pembekalan. Sengaja saya datang lebih awal, harapannya adalah saya dapat memilih buku seperti yang dipromosikan…. tapi ternyata buku sudah dimasukkan ke dalam tas, dan saya tidak bisa memilih. Yaaa udah deh ndak papa, saya yakin buku itu yang terbaik untuk saya pelajari. Eeeee…. Judulnya “keprihatinan moral”. Saya baca sekilas “cleguuukk”. Wow….Tuhan kasih penjelasan saya lewat buku itu (jawaban masih disimpan karena belum selesai dibaca)….
Apa itu? Mengapa saya waktu itu tidak mau?
- Menjadi pengurus DPP itu katanya sibuuuuk banget. (Aduuh saya kan punya peran ganda. Sebagai ibu rumah tangga merangkap inem, juga wanita yang cari sebongkah berlian….)
- Menjadi pengurus DPP itu gambaran saya mesti lebih bagus kehidupan rohani dan sikap sosialnya. (saya…? tidak tidak….masih jauuuuhhh.)
- Di DPP itu katanya kalo rapat sukanya pada tegang, menjatuhkan, dan segala tetek bengek kondisi yang ndak enak, ….
- Orang DPP katanya pada ……
Wah…. Kalo saya masuk jadi pengurus DPP berarti saya masuk di sarang harimau.
No no no…. Saya cukup di kategorial, dan umat yang baik ajaaahhhh
Tapiiiii mau bagaimana lagi…..?
Pak Vincent bilang : “Totallah dalam pelayanan, jangan khawatir Tuhan akan bereskan yang kita tidak sanggup bereskan…”
“Embuhhhlah Gusti aku pasrah… Nyooohhh, kabehhhh Gusti, ndak cuma perpuluhan……..” kata pak Vincent….
“Jalan dengan Tuhan itu ngeri-ngeri asyik…”
Selamat beristirahat, sebelumnya salaman dulu…. detik ini masih hidup….
Yohanes Suwasno
Sepulang dari Kaliori kemarin serasa mobil Tamiya yang baterainya baru dicash…..banter semangat pelayanan (bukan tuk diri) tuk sesama tanpa pamrih dan Total. Amin.
Fransisca Kusumastuti Hermintarti
Ini ceritaku :
Saya anggota DPP yang lama, kenapa mau ikut lagi? Karena peluang dari suami masih terbuka (suami tahunya saya sudah mau pensiun, lha gak tahu gimana kok dia malah rajin antar saya ke Gereja dalam berbagai kegiatan).
Saya isi formulir tanpa tanda tangan suami tapi saya yakin Tuhan mau bekerja untuk keputusan saya.
Dan saya sungguh semakin diteguhkan oleh Pak Vincent. Apa yang disampaikan ‘WOW’ itu saya…..ya itu saya yang masih suka marah kalau ada yang nggak berkenan di hati, sombong, tidak sabaran…. Dan haiii Sisca pelayananmu musti TOTAL, biarlah orang melihat atau tidak tapi kamu harus serahkan seluruhnya.
Theresia Dewi Retno Wahyuni
Saya DPP baru sedangkan suami saya DPP lama dari dulu saya diajak untuk ikut menjadi anggota DPP, untuk melayani. Waktu itu saya belum mau, masalahnya saya tidak tau apa yang harus saya kerjakan. Tetapi untuk periode sekarang ini saya mencoba untuk masuk menjadi anggota DPP baru di bidang Diakonia (sie kerawam). Setelah saya ikut pembekalan di kaliori, apa yang saya dapatkan?…. Wowww. . . luar biasa. Pak Vincent menguatkan saya mungkin tidak cuman saya yang bisa merasakan, semua yang ikut pembekalan ikut merasakan manfaatnya. Tapi anehnya sampai saat ini pun saya nggak tahu apa yang harus saya kerjakan ke depan nanti. Semoga Roh Kudus yang menggerakkan dalam diri saya untuk selalu jadi pelayan yang penuh sukacita. . . Amiiinnn. . . Salaman duluuuu.
Lucia Rita Rosalin
Saya pelayan lama yang tadinya mau resign. Hari kerja saya Jumat, Sabtu dan Minggu… Awalnya saya semangat…tapi lama-lama mbleret karena teman-teman kerja …saya malah ngode (bekerja-red.) buat diri sendiri…jadi saya be te…seolah-olah saya makan gaji buta. Namanya thok paramenta… Tapi teman-teman liturgi nggak bosan-bosannya menyemangatin saya… Akhirnya saya isi formulir.. kur (cuma) TTD thok…sing isi mbak Titien malah…, salah lagi isinya tim, hias altar wkwkw…
Satu-satunya peserta yang ragu-ragu ikut pembekalan yaitu saya … Saya berharap tanggal 12 dan 13 Jan ada event…. Ternyata kosong … Jadi itu saya pikir jalan Tuhan supaya saya tetap jadi pelayan apapun yang terjadi… pasti Tuhan mengatur waktunya untuk saya …. untuk melayani…. Setelah ikut pembekalan saya mau tetap jadi sahabat Yesus ….bekerja di ladang Tuhan.
Hahaha…ora pati wagu ya tulisane (tidak terlalu aneh – red.) wkwkwk….
(bersambung)
Kategori:AKTUALIA, Seputar Paroki