Sebuah Catatan Perjalanan Pembekalan Calon Prodiakon dan DPP Sanyos

Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Prodiakon Paroki Santo Yosep Periode 2016-2019 di bulan Januari ini berakhir masa pelayanannya. Selanjutnya tugas pelayanan sebagai DPP dan Prodiakon Paroki tidak boleh berhenti. Harus berkesinambungan. Dalam rangka menjaga keberlangsungan dan kesinambungan pelayanan umat ini maka sejak bulan Agustus 2018 yang lalu DPP Harian telah membentuk panitia ad hoc yaitu Tim Formatur Pemilihan Dewan Pastoral Paroki dan Prodiakon Paroki. Setelah melalui tahapan dan proses yang panjang bersama seluruh umat, baik di lingkungan-lingkungan maupun kelompok kategorial akhirnya terbentuklah kepengurusan DPP dan terpilihlah calon Prodiakon Paroki yang pelantikannya dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Januari 2019 oleh Uskup Purwokerto dalam Perayaan Ekaristi Sore.

Namun sebelum para calon pengurus DPP dan Prodiakon dilantik dan melaksanakan tugas pelayanannya, perlu mendapat pembekalan terlebih dahulu. Para calon prodiakon mendapat pembekalan dalam pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap hari Rabu sore Pkl. 18.00 – 21.00 sebanyak 6 pertemuan dimulai tanggal 24 Oktober s.d. 28 Nopember dan ditutup dengan Rekoleksi pada tanggal 5 Desember 2018.

Sedangkan pembekalan calon pengurus DPP dilaksanakan sebanyak 3 kali. Pembekalan pertama dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2018. Pembekalan ini dikhususkan untuk calon pengurus DPP dari kaum muda yang jumlahnya 9% dari total personalia pengurus DPP baru (147 orang). Pembekalan ini dimaksudkan supaya kaum muda siap untuk berkiprah dalam kepengurusan DPP bersama dan bersinergi dengan yang dewasa. Mereka dapat berkontribusi dalam ide-ide dan gagasan dan sudah tentu akan memberi warna tersendiri dalam gerak langkah pelayanan DPP. Pelibatan orang muda sekaligus sebagai bentuk nyata proses regenerasi gereja.

Pembekalan kedua dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2018, yang dikhususkan untuk calon pengurus DPP yang baru. Yang dimaksud baru disini adalah calon pengurus yang tidak terlibat dalam kepengurusan DPP Periode 2016-2019. Pembekalan dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang ruang lingkup tugas pelayanannya di DPP.

Pembekalan ketiga dilaksanakan pada tanggal 12-13 Januari 2019.  Rumat Retret OMI di Kaliori menjadi pilihan tempat untuk melaksanakan kegiatan ini. Kali ini peserta pembekalan adalah seluruh calon DPP Periode 2019-2022. Kurang lebih 120 peserta hadir dalam proses pembekalan ini. Materi “Spiritualitas Pelayanan” sengaja dipilih untuk membangun pondasi dalam pelaksanaan tugas pelayanan. Sebagai nara sumber satu-satunya dipilih Bapak Vincentius Tjahjono Santoso. Pengalaman beliau sebagai pengajar KEP Keuskupan Agung Semarang dan juga memberi retret baik Romo maupun awam sudah tidak diragukan lagi.

Virus Sukacita

Tema yang diangkat dalam pembekalan ini adalah “DPP sebagai paguyuban pelayanan yang hidup dan dewasa”. Maka baik akomodasi maupun acara disusun guna membangun paguyuban pelayanan. Seperti pembagian kamar disusun berdasarkan kelompok tim kerja (tentu laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan). Maka konsekuensinya yang suami-istri mesti ‘berpisah’ dulu…. he…he…. Selingan acara pun diserahkan ke dalam kelompok bidang. Misal pengkondisian awal dan doa pembukaan diserahkan ke DPP Harian, pergantian sesi I ke II oleh Tim Koinonia, dan seterusnya. Ternyata hal ini membawa dampak soliditas masing-masing bidang.

Sebagai nara sumber tunggal Bapak Vincent menyampaikan materi “Spriritualitas Pelayanan” dalam empat sesi. Pada sesi I dan II di hari pertama, Bapak Vincent menyadarkan para peserta bahwa kita adalah sahabat-sahabat Yesus, bahwa bukan kita yang memilih melainkan kitalah yang dipilih oleh Yesus. Kedua sesi ini ditutup dengan Adorasi Sakramen Maha Kudus.

Dalam Sesi III dan IV di hari kedua, para peserta disadarkan oleh Bapak Vincent akan “Pelayanan Total” dan “Buah-buah Pelayanan”. Buah dari pelayanan total adalah suka cita dan damai sejahtera.

Selama proses pembekalan hanya ada satu suasana yang terbangun, yaitu sukacita. Wajah-wajah kegembiraan ini menghiasi wajah para peserta. Ini disebabkan karena ‘gila’-nya Bapak Vincent dalam menebar “virus” sukacita. Penyampaian materi dengan bahasa yang sangat sederhana, mudah dicerna, bersinggungan dengan dinamika iman umat, dibumbui dengan sharing pengalaman-pengalaman iman yang menyentuh menyebabkan peserta sangat mudah “terinfeksi VV” (‘Virus Vincent’) dan RK (Roh Kudus).

Selain itu, Pak Vincent juga sering bertanya kepada para calon pengurus DPP, “Masih hidup?” Para calon pengurus DPP menjawab, “masiiihh…” sambil tertawa. Lalu Pak Vincent mengajak untuk saling “salaman siikk..” Maka semua saling berjabat tangan dengan sukacita. Salam ini menjadi “viral” selama proses pembekalan dan membuat semua merasa bersyukur atas rahmat kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Anugerah ini merupakan kasih Tuhan yang mendorong para calon pengurus untuk berbagi kasih dan sukacita dalam tugas pelayanan.

Akhir dari proses pembekalan adalah Misa Perutusan. Sebelum misa perutusan, para calon DPP menuliskan niat pribadi di selembar kertas, lalu mengadakan refleksi dan membangun komitmen yang diunggah melalui google form. Dalam misa perutusan yang dipimpin oleh Romo Dwiyantoro, niat masing-masing personalia anggota tim kerja dibawa maju oleh masing-masing ketua bidangnya untuk dipersembahkan kepada Tuhan dan diberkati. Para ketua bidang, tim diklat dan tim litbang menghaturkan doa dan niat yang tulus seluruh anggota DPP untuk siap menjadi pelayan Tuhan dan gerejaNya.

Mari kita renungkan!

Buah dari keheningan adalah DOA

Buah dari DOA adalah IMAN

Buah dari IMAN adalah KASIH

Buah dari KASIH adalah PELAYANAN

Buah dari PELAYANAN adalah SUKACITA, DAMAI SEJAHTERA

Selamat berjuang menjadi sahabat-sahabat Yesus sejati.

Penulis:

Yulius Supriyana
Tim Formatur