RENUNGAN

Menyembah dan Persembahan

Hari Raya Penampakan Tuhan – Hari Anak Misioner Sedunia
(6 Januari 2019)

Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12.

Diterbitkan oleh Tim Kerja Kitab Suci – DPP. Santo Yoseph Purwokerto

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Mat 2:11)

Bapak-Ibu, Saudara-i terkasih.

epifani-2Peristiwa kelahiran adalah peristiwa sukacita. Sukacita ini bukan hanya dialami oleh orangtua yang baru saja mempunyai bayi, namun juga oleh orang lain di sekitarnya. Pada saat ada yang melahirkan maka akan banyak orang datang untuk menengok, memberikan ucapan selamat dan biasanya membawakan bingkisan sebagai hadiah.

Kelahiran Yesus Kristus di Betlehem diketahui oleh orang-orang majus dari Timur. Istilah majus pada saat itu berarti ahli nujum, orang yang bisa melihat masa yang akan datang atau dalam istilah Jawa “ngerti sak durunge winarah”. Mereka bisa melihat telah lahir seorang raja Yahudi dan walaupun mereka bukan orang Yahudi tetapi mereka ingin datang untuk menyembah-Nya. Melalui petunjuk bintang mereka mencari di mana bayi Yesus berada. Pada saat menemukan bayi Yesus bersama Maria, ibu-Nya, mereka bersukacita, bersujud menyembah dan memberikan persembahan berupa emas, mur dan kemenyan. Dan ketika mereka akan pulang kembali ke negerinya, setelah diperingatkan lewat mimpi, mereka pun pulang melalui jalan yang berbeda untuk menghindari raja Herodes yang mempunyai niat tersembunyi di balik kata-katanya untuk ikut menyembah Dia.

Dari kisah orang-orang majus ini (Matius 2:1-12) ada beberapa poin yang bisa kita ambil untuk menjadi bahan perenungan. Yang pertama, orang-orang majus yang datang menyembah Yesus menggambarkan bahwa kedatangan Anak Allah ke dunia ini bukan hanya monopoli milik orang-orang Yahudi, namun ini merupakan kabar sukacita bagi seluruh bangsa dan umat manusia yang menantikan kedatangan Juru Selamat. Dengan kata lain Yesus Kristus datang ke dunia bukan hanya untuk menyelamatkan sekelompok orang tetapi untuk menyelamatkan seluruh umat manusia.

Poin yang kedua adalah ketika orang majus bukan hanya datang untuk meyembah, mereka juga memberikan persembahan barang-barang berharga yang mereka bawa. Ini adalah ajakan bagi kita untuk berbuat nyata di dalam mengikuti Dia. Menyeimbangkan hidup doa dengan amal kasih yang tidak berhitung untung dan rugi, bahkan mampu melepaskan dari niat untuk mendapatkan “balasan materi” yang lebih besar dari Tuhan Allah kita. Menyalurkan berkat yang telah kita terima agar tidak hanya ditumpuk-tumpuk sampai tidak akan habis untuk tujuh turunan, namun dibagikan kepada mereka yang jauh lebih membutuhkan. Memberikan sebagian waktu kita untuk terlibat dalam berbagai pelayanan di gereja maupun kegiatan sosial yang lain dengan tulus iklas dan tanpa hasrat untuk mencari nama juga merupakan sebuah persembahan yang nyata untuk memuliakan nama-Nya.

Dan yang terahkir, kita diajak untuk bisa bijaksana dan cerdik sebagaimana orang-orang majus. Bisa jadi petunjuk dalam mimpi hanya akan menjadi sebuah mimpi belaka, ketika orang-orang majus tetap mengambil jalan pulang yang sama pada saat mereka berangkat dan akan kembali bertemu dengan raja Herodes. Bila bertemu Herodes, tentu akan sangat sulit bagi mereka untuk tidak mengatakan di mana Yesus berada, karena resikonya penyiksaan dan kematian bagi mereka. Sebagai minoritas kita bisa merasakan adanya perlakuan tidak adil atau diskriminasi dari sebagian orang atau kelompok tertentu, sehingga membuat ruang gerak kita menjadi terbatas untuk mengamalkan ajaran kasih Tuhan Yesus. Kita tidak boleh takut. Namun demikian kita juga tidak harus berkoar-koar dalam mewartakan Firman Tuhan. Dalam “keheningan” kita tetap terus bergerak berbuat kebaikan untuk sesama. Karena berbuat kebaikan adalah persembahan kita untuk menyembah Sang Raja yang telah datang ke dunia.

Selamat Tahun Baru 2019. Selamat menyambut Epifani. Damai sejahtera untuk kita semua.

Berkah Dalem.

Beny Santoso

Lingk. Yoh-Paulus Sokaraja

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.