RENUNGAN

Jangan Kamu Cegah Dia

Hari Minggu Biasa XXVI (29-30 September 2018)

Bil. 11:25-29; Mzm. 19:8,10,12-13,14; Yak. 5:1-6; Mrk. 9:38-43,45,47-48

Diterbitkan oleh Tim Kerja Kitab Suci – DPP. Santo Yoseph Purwokerto 

“Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita”  (ay 40)

Saya punya seorang teman (non kristen), hobinya belajar kekuatan ilmu gaib. Ia mampu menghancurkan batu dalam genggaman tangannya. Pada suatu hari temanku ini sedang bertapa di goa, ia melihat Yesus di hadapannya, dalam cahaya terang menerang. Yesus minta dia supaya bertobat. Tetapi permintaan Yesus ini dia jawab dengan ketus, “Apa urusanMu dengan aku. Aku tidak membutuhkan Engkau.” Yesus berkata, “Suatu ketika Aku akan kembali.”  

Kejadian ini terus berulang sampai empat kali. Pada penampakan ke empat kalinya, temanku berkata kepada Yesus, “Jika Engkau sungguh Nabi Isa, buktikan kepada ku.”  Jawab Yesus, “Ambillah batu itu, hancurkanlah dengan tanganmu.” Lalu temanku mengambil batu dan berusaha hancurkan batu itu, tetapi tidak berhasil. Kekuatan ilmu gaib yang selama ini ia miliki lenyap seketika itu. Maka bersujudlah dia di hadapan Yesus dan meminta ampun. Ia cerita ke saya, setelah bertobat ia sering didatangi jiwa-jiwa minta doanya. Temanku mempersembahkan dirinya dipakai oleh Yesus, meskipun secara agama dia bukan pengikut Yesus, tetapi imannya kepada Yesus sangat kuat. Ia telah diurapi oleh Roh Tuhan.

Roh Tuhan berkarya dalam diri manusia tidak pandang suku ataupun agama. Temanku bukan seorang pengikut Yesus, tetapi justru ia diijinkan oleh Yesus boleh melihat kemuliaan-Nya. Ia dipanggil dan dipakai Tuhan sebagai pendoa bagi keselamatan jiwa-jiwa.

Dalam bacaan pertama juga dikisahkan, Eldad dan Medad, kurang dipandang oleh Nabi Musa, karena mereka bukan murid Musa, tetapi mereka berdua justru diurapi Roh Tuhan – dipakai oleh Tuhan dan diutus membantu tugas-tugas Musa. Kejadian yang dialami Eldad dan Medad membuat Yosua cemburu. Yosua yang adalah murid Musa minta Musa supaya mencegah kedua murid pilihan Tuhan itu. (Bil 11 : 26-29) Apakah diperbolehkan mencegah seseorang berbuat baik?

Dalam bacaan Injil ada tiga nasehat yang disampaikan oleh Yesus:

Petama, Yohanes melihat seorang bukan pengikut Yesus mengusir setan dengan kuasa Yesus. Yohanes minta Yesus mencegah perbuatan orang itu. Tetapi dengan tegas Yesus mengatakan, “Jangan kamu cegah dia.” (Mrk 9:38-39a). Orang berbuat kebenaran, berbuat kasih jangan dicegah, melainkan harus didukung, didorong semangatnya, supaya kebenaran dan perbuatan kasih dapat terus berkembang dan dapat dialami oleh banyak orang.

Nasehat Yesus yang kedua,  bahwa seorang murid Tuhan jangan sekali-kali berbuat jahat terhadap orang-orang yang lemah. Barangsiapa  menyesatkan orang yang lemah, ia akan dihukum oleh perbuatannya sendiri (Mrk 9:42).

Nasehat ketiga, bahwa seorang murid Tuhan harus menjaga kekudusan tubuh, menghindari perbuatan dosa. Barangsiapa berbuat dosa, ia akan dilemparkan ke dalam api neraka yang tidak pernah padam (Mrk 9: 43-48).

Sahabat Yesus yang terkasih,

Kita adalah murid-murid Yesus yang telah diurapi Roh Tuhan. Sebagai murid Tuhan, kita diajak menghindari perbuatan jahat, karena jika kita berbuat jahat, kita berbuat jahat kepada Yesus. Kita diajak mampu melihat kebenaran dan kebaikan di sekeliling kehidupan kita. Ciri seorang murid Yesus adalah tegas menolak dosa, dan selalu berjalan di jalan kebenaran dan jalan kasih.

Tuhan memberkati.

DY. Chandra

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.