Kisah Inspiratif

Hidup Ini Adalah Kesempatan

Ibu2 Monika Sanyos di Pekalongan

Ibu-bu St Monika Paroki St Yoseph seusai misa HUT ke 36 St. Monika Keuskupan Purwokerto di Pekalongan (260818)

Seperti biasa tiap minggu ke 2 ada pertemuan ibu St Monika di ruang St Anna Paroki St. Yoseph. Dalam pertemuan beberapa bulan lalu, Ibu Ketua menyampaikan bahwa tgl 26 Agustus adalah HUT Perhimpunan Warakawuri Katolik (PWK) St. Monika Keuskupan Purwokerto yang ke 36. Acaranya akan diadakan di Paroki Pekalongan. Untuk memeriahkannya, setiap paroki harus mengikuti acara-acaranya seperti Misa, ramah tamah, lomba-lomba, berjualan makanan dan hasil karya Ibu-ibu St. Monika.

Ibu-ibu St Monika dari paroki SanYos juga ikut berjualan makanan, sarung bantal dan sebagainya. Selain itu, Ibu-ibu St Monika SanYos juga mengikuti lomba mode show.

Jauh-jauh hari Bu Stefani sebagai Ketua kami sudah menunjuk beberapa ibu, di antaranya saya untuk mengikuti lomba mode show. Pada waktu itu saya kok mau saja, padahal biasanya kalau saya ditunjuk suruh ini itu saya selalu menolak. Saya lebih baik bekerja di belakang yang tidak dilihat orang. Tapi waktu itu saya diam saja, tidak menolak.

Untuk mengikuti mode show, beberapa ibu yang ditunjuk sepakat tidak memakai seragam St. Monika.

Beberapa ibu bertanya pada saya, “Ibu mentri pakai baju apa?” (maaf saya terkenal sebagai “Ibu mentri”, begitu teman-teman memanggil saya).

Saya berfikir, “Aduh, pakai baju apa ya yang bernuansa batik?”

Inilah… TUHAN telah menyediakannya… Beberapa waktu lalu saya dapat kain batik dari ibu Wibisono, salah satu teman di lingkungan karena saya sering berkunjung dan menemaninya ngobrol. Dia kesepian. Mau ikut kegiatan tetapi sudah sulit berjalan. Jadi saya sering datang. Jadilah saya punya baju ( rok) pemberian bu Wibisono itu.

Malam sebelum berangkat Pekalongan, saya belajar jalan di kamar. Wah kok jalannya bukannya lurus tapi seperti ke kiri dan ke kanan (gloyoran). Maklum saya sudah berumur 79 tahun. Keseimbangannya berkurang. Malam itu juga saya berdoa kepada Bunda Maria. Saya ungkapkan kekhawatiran saya. Jangan sampai saya jatuh pada saat tampil. Itu saja doa saya.

HUT St Monika Keuskupan-1

‘Bu Mentri’ ikut mode show dalam rangka HUT St. Monika Keuskupan Purwokerto di Paroki Pekalongan (260818)

Puji Tuhan pada saat saya tampil tidak merasa malu dengan gaya sebisa saya dan terutama jalan saya tidak gloyoran ke kiri / ke kanan.  Dalam hati hanya ada niat berusaha sebisa saya untuk mewakili ibu-ibu St. Monika paroki saya. Saya ingat lagu “Hidup Ini Adalah Kesempatan”. Saya berusaha sebaik mungkin selagi masih BISA.

Memang sedari dulu saya senang melayani orang-orang tua yang kesepian atau serba sederhana. Orang yang kurang dilihat atau kapiran (bahasa Jawa: kurang diperhatikan)  itu ada tidak jauh-jauh di sekitar kita. Mereka perlu dikunjungi tanpa harus membawa sesuatu. Saya bukan orang kaya, jadi kalau berkunjung ya gak bawa apa-apa. Mereka senang sekali kelihatannya. Bahagia karena ada teman yang mau berkunjung, ngomong-ngomong, bertukar cerita. Biasanya mereka cerita pengalaman waktu masih muda. Mereka menjadi bangga ketika kita dengarkan. Mereka bahagia dan saya pun ikut bahagia sekali.

Begitulah pengalaman yang bisa saya bagikan. Pengalaman ini saya tulis karena terinspirasi sharing iman dari Rina Suhandi. (baca: Tuhan Menjawab Saat Aku Belum Bertanya)

Penulis:

Bernarda Sutjiawati

Bernarda Sutjiawati

1 reply »

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.