Hari Minggu Paskah VII (Hari Minggu Komunikasi Sedunia) – 12-13 Mei 2018
Bacaan : Yohanes 17: 11b-19
Diterbitkan oleh Tim Kerja Kitab Suci – DPP Santo Yoseph Purwokerto
“Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.” (ay 11b)
Sahabat Yesus yang terkasih.
Kalau kita akan berpergian jauh untuk suatu keperluan, dan harus meninggalkan anak-anak kita di rumah, maka kita akan berusaha mencari orang tua kita atau saudara dekat kita, untuk menitipkan anak-anak yang kita tingalkan di rumah, supaya mereka ada yang melindungi keselamatannya, dan segala kebutuhannya dapat terpenuhi. Maka ana-anak yang kita tinggalkan tidak mengalami kesepian, karena ada yang mengasihi dan menemani mereka. Sementara kita yang berada di tempat jauh tidak dibayangi oleh rasa kuatir akan keadaan anak-anak yang kita tinggalkan di rumah. Inilah wujud perhatian dan kasih orang tua kepada anak.
Apa yang kita lakukan untuk anak-anak kita juga dilakukan Yesus kepada murid-muridNya dan para pengikutNya; sebelum berpisah dengan mereka, Yesus memanjatkan doa kepada Allah, BapaNya, menitipkan para murid dan para pengikut yang dikasihiNya, supaya Bapa melindungi mereka yang diberikan Bapa kepadaNya. Supaya iman mereka tetap setia, supaya iman mereka jangan tergoncang setelah menyaksikan kepergian Sang Guru yang mereka kasihi.
Karena Yesus tahu, bahwa hidupNya di dunia tidak lama lagi akan Ia tinggalkan. Ia harus mengalami penderitaan, dan wafat di kayu salib. Para murid dan pengikutNya akan mengalami kehilangan Sang Guru yang selama ini menyertai langkah kehidupan mereka, mengajar mereka, merawat iman mereka. Dan dalam sekejap, suasana kebersamaan ini akan berubah menjadi suasana kehilangan, suasana duka yang mendalam; mereka harus menyaksikan Sang Guru disiksa dan wafat dikayu salib yang hina. Bisa dibayangkan, betapa menderitanya para murid Yesus pada saat itu, mengalami kehilangan Sang Guru yang mengasihi mereka. Karena itulah, Yesus mendoakan mereka, supaya Bapa melindungi mereka dan menjaga mereka.
Sahabat Yesus yang terkasih.
Kita adalah pengikut Tuhan, orang-orang yang telah dipilih oleh Tuhan. Tuhan memilih kita untuk menjadi muridNya, menjadi anak-anakNya. Tuhan memilih kita bukan karena kita orang hebat, bukan karena kita pendidikannya tinggi, bukan karena kita orang ganteng dan cantik. Tuhan memilih kita, karena kita manusia lemah, mudah melakukan kesalahan, mudah mengingkari iman demi keegoisan. Tuhan memilih kita, supaya kita bisa diselamatkan, kelak dapat kembali kepadaNya, bersatu denganNya. Tuhan memilih kita, karena Tuhan mengasihi kita melebihi segala sesuatu yang Dia ciptakan. Maka kita pun harus membalas kasih Tuhan dengan melakukan ajaran-ajaranNya dan mentaati perintahNya.
Surat Santo Yohanes, mengajarkan kita, bahwa untuk membalas kasih Tuhan, kita harus juga saling mengasihi. Sama seperti kita mengasihi diri kita sendiri, dan mengasihi anak-anak kita, kita juga harus mau mengasihi orang lain seperti mengasihi diri kita sendiri. Karena, jika kita berani mengaku diri sebagai anak Tuhan, kita harus mau mengasihi juga orang lain. Membalas kasih Tuhan dengan berani menjadi menusia yang mampu memancarkan cahaya kasih keseluruh dunia. Meskipun dunia membenci kita, kita harus berani tetap rendah hati mengasihi dunia. Sebab Tuhan telah merendahkan diriNya untuk mengasihi kita, wafat bagi kita dan bangkit mulia, supaya kita pun dimuliakan dihadapan-Nya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,….
Tuhan memberkati kita.
DY Chandra
Kategori:RENUNGAN, Renungan Minggu