“Bala tentara yang siap sedia bertempur”
“Menjadi Komunitas Legio Maria Yang Solider Seturut Teladan Bunda Maria” merupakan tema Acies Legio Maria Komisium Ratu Damai Keuskupan Purwokerto tahun 2018 yang diselenggarakan di gereja Paroki Santo Yosep Purwokerto Timur pada tanggal 8 April pukul 10.00.
Acies ini dihadiri oleh sekitar 450 Legioner perwakilan dari Presidium-presidium yang tersebar di paroki-paroki Keuskupan Purwokerto.
Acies berarti “balatentara yang siap sedia bertempur”. Yang dimaksud adalah pertempuran rohani bersama Bunda Maria melawan kekuatan kejahatan. Acies menjadi pertemuan sentral Legio Maria yang diselenggarakan untuk merayakan Hari Raya Kabar Sukacita, 25 Maret.

Pembaruan Janji Legioner diawali oleh para pemimpin rohani dan dilanjutkan oleh dewan komisium diikuti oleh seluruh legioner yang hadir dalam misa Acies di Gereja St. Yoseph Purwokerto (08042018)
Pada kesempatan itu para legioner juga memperbaharui janji kesetiaan mereka kepada Bunda Maria, Ratu dan Panglima Legio. Sedangkan arti Legio Maria adalah prajurit/serdadu/tentara Maria.
Misa Acies diselenggarakan setiap tahun di paroki yang berbeda. Para legioner Komisium Ratu Damai Keuskupan Purwokerto berkumpul dalam perayaan misa yang dilanjutkan dengan ramah tamah.
“ACIES” sebagai ciri komunitas yang solider
Pertemuan legioner yang diikuti oleh beberapa Presidium atau Kuria yang bernaung di bawah Komisium Ratu Damai Keuskupan Purwokerto, diawali dengan misa di gereja Santo Yosep yang dipimpin oleh Romo AM Kristiadji Rahardjo,MSC dan Romo Agustinus Dwiyantoro,Pr. Pada saat perarakan, wakil dari Presidium atau Kuria membawa vandel Legio. Legioner pembawa vandel tampak gagah membawakan vandel masing-masing. Ada rasa bangga menjadi tentara Maria.

Homili dibawakan oleh Rm Kristiadji MSC
Dalam homili, Romo Kristiadji sebagai Romo Pemimpin Rohani Legio Maria menyampaikan tentang bagaimana membangun komunitas yang solider seturut teladan Maria. Hal ini dijelaskan dalam kata “ACIES.”
A llah menjadi yang utama. Selalu mendengarkan dan melaksanakan kehendakNya. Mengasihi dan melayani demi kemuliaan Tuhan, bukan demi kemuliaan diri kita. Kita laksanakan tugas sebagai legioner dengan ketaatan dan kerendahan hati sebagai hamba seperti Maria.
C ukuplah kasih karuniaNya bagiku. Senantiasa bersyukur atas kerahimanNya dalam hidup. Kita tidak mencari pujian-pujian dan kehormatan-kehormatan dari hal-hal duniawi. Kerahiman Tuhan adalah andalan kita yang membuat setiap pribadi dan komunitas bertumbuh.
I ngin berbagi kasih dan sukacita. Berbagi lewat kesaksian hidup dalam kasih. Selalu berusaha membawa damai dan sukacita.
E mpati. Bisa turut merasakan, senasib sepenanggungan, dan meneguhkan sesama kita yang sakit, miskin, menderia, dan terpinggirkan.
S abar dan murah hati. Kesabaran mengalir dari kemurahan hati. Murah hati untuk memberi waktu, memahami sesama, sabar menerima kekurangan sesama.

Salam Damai dalam sambutan Rm Ag. Dwiyantoro Pr
Dan dalam sambutannya, Romo Ag Dwiyantoro, Pr menyampaikan salam kepada para legioner dengan kalimat dan dipraktekkan dengan gerakan tangan. Romo Ag Dwiyantoro mengajak para legioner ketika bertemu saling mengucapkan: Berkah Dalem ( tangan membuat gambar hati), Damai Kristus (tangan menyilang di dada), bersamamu ( kedua tangan membuka). Sebagai balasannya kita mengucapkan : Berkah Dalem (tangan membuat gambar hati), Damai Kristus (tangan menyilang di dada), bersamamu juga (kedua tangan mengacungkan jempol). Para legioner pun mempraktekkannya sambil tertawa ceria.
Merayakan kerahiman Ilahi
Setelah misa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah di aula Paroki Santo Yosep yang diawali dengan sambutan dari perwakilan DPP Santo Yosep Kabid Koinonia, bapak Agus Gudyana.

Sambutan Administrator Diosesan KP, rm T. Puryatno Pr
Acara ramah tamah dihadiri oleh Romo Administrator Deosesan, Romo Tarsisius Puryatno, Pr. Dalam sambutannya, Romo Puryatno menjelaskan tentang Kerahiman Ilahi yang dicetuskan oleh Paus Yohanes Paulus II. Karena kebetulan acara Acies bertepatan dengan Pesta Kerahiman Ilahi.
Bahwa pada tanggal 30 April tahun 2000, Sri Paus Yohanes Paulus mengumumkan agar Gereja Katolik di seluruh dunia merayakan hari Minggu Paskah II sebagai hari Minggu Kerahiman Illahi. Waktu itu Bapa Suci memimpin upacara kanonisasi rasul Kerahiman Illahi, Beata Suster Maria Faustina Kowalska dari Konggregasi Para Suster Maria Bunda Berbelaskasih, menjadi Santa Faustina Kowalska. Melalui penampakanNya kepada St.Faustina, Yesus berpesan agar Pesta KerahimanNya dirayakan pada hari Minggu setelah Paskah.
Acara ramah-tamah yang kali ini berbeda dari biasanya, menambah suasana menjadi lebih hidup. Ada kuis yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan Legio, doorprize, menari maumere bersama para legioner dan romo, dan juga dimeriahkan dengan tarian Legioner yunior dari Cilacap.

Penampilan Para Legioner Yunior dari Paroki Cilacap dalam ramah tamah di aula Paroki St Yosep Purwokerto
Syukur pada Tuhan, karena meski masih remaja, tetapi sudah tergerak hatinya untuk menjadi Legioner. Para Legioner Yunior dari Cilacap, patut diacungi jempol.
Tepat pukul 12.00, para legioner mendaraskan doa Ratu Surga, dilanjutkan dengan doa makan.
Sambil makan, para legioner berbincang-bincang, menambah keakraban legioner yang berasal dari berbagai paroki di Keuskupan Purwokerto. Acara makan diiringi dengan alat musik keyboard dan player alakadarnya, yang notabene masih belajar. Sehingga Romo Kristiadji yang juga memainkan biola sempat dibuat bingung oleh keyboardist karena rhytmnya diganti-ganti…Yang menyanyipun membuat bingung keyboardistnya dengan nada yang ganti-ganti… lengkap sudah, saling membingungkan, hehe… tetapi malah menambah suasana menjadi riang…makin ramai karena beberapa legioner dan tim liturgi Santo Yosep bergabung menyanyi bersama dalam sukacita.
Meski cuaca saat itu panas namun para legioner tetap bersukacita dalam kebersamaan.
Syukur pada Tuhan, acara Acies di Paroki santo Yosep Purwokerto berlangsung dengan lancar dan dalam sukacita.
Semoga para legioner Ratu Damai di Keuskupan Purwokerto dapat bertumbuh menjadi komunitas yang solider dan mengalirkan kerahiman Allah seturut teladan Bunda Maria, seperti yang diungkapkan Romo Kristiadji dalam homilinya. Mari ber “ACIES”. Ave Maria
Penulis,

A. Anik Is
Kategori:AKTUALIA, Keuskupan Purwokerto
1 reply »