Alasan untuk bersyukur
Ya..!! Dari judulnya saja dapat disimpulkan bahwa ini berkisar ucapan syukur, tetapi apa yang mau diucapkan syukur? Dan mengapa begitu mudah mengucapkan syukur?
Begini bapak, ibu, syukur yang telah dirasakan adalah Tuhan sudah menganugerahkan hidup yang sehat dengan lingkungan yang sehat buat kita itu yang pertama. Eitss..!! jangan mengeluh dulu dengan omong, “lingkunganku gak sehat”, “tetangga brengsek”, dan lainnya. Ambil sisi baiknya. Dengan kita bisa melihat bahwa lingkungan kita gak sehat, berarti Tuhan sudah membukakan mata kita untuk memperbaiki yang tidak sehat menjadi sehat, dan yang brengsek menjadi berkat, betul kan?
Yang kedua, Tuhan sudah menempatkan kita di lingkungan yang beragam. Ya beragam sifat, beragam keadaan, budaya dan sebagainya. Namun keberagaman itu dapat lebih menguatkan iman dan menambah rasa persaudaraan di antara kita. Jangan berpikir sebaliknya. Karena dengan berpikir negatif, semua perbedaan itu tentu akan lebih membuat kita jauh dari sesama kita, membuat kita jadi tidak nyaman, gampang emosi dan bisa jadi malah keluar dari komunitas kita.
Lomba-lomba sebagai sarana membangun keakraban
Nah, dari hal tersebut diatas, maka pengurus lingkungan Santa Maria, Stasi Santo Lukas Sokaraja dalam rangka merayakan pesta nama lingkungan, membuat acara lomba-lomba yang diikuti oleh umat dari anak-anak sampai dewasa. Tujuannya adalah menambah keakraban antar umat lingkungan yang telah berjumlah hampir 100 KK.
Lomba yang dilaksanakan di halaman gereja Stasi St. Lukas pada tanggal 1 September 2017 lalu, dihadiri dan diikuti dengan semangat oleh semua umat dari 4 blok yang tergabung dalam lingkungan Santa Maria. Banyak canda dan tawa saat lomba-lomba dilaksanakan. Yang diperlombakan adalah lomba makan kerupuk untuk anak-anak dan remaja, lomba memindahkan kelereng dengan sendok dan lomba memasukkan pensil ke botol untuk anak-anak. Sedangkan untuk ibu-ibu ada lomba volley, dan para bapak tidak mau kalah dengan mengikuti lomba sepak bola dengan mengenakan sarung. Lomba-lomba ini semakin meriah dengan kehadiran dan keikutsertaan romo Agustinus Dwiyantoro. Setelah usai lomba diadakan makan bersama.
Perayaan syukur atas doa dan teladan iman Santa Maria
Seminggu setelah itu, tepatnya pada hari Senin, 11 September 2017 pada pukul 18:00 di gereja Stasi Santo Lukas diadakan misa syukur pesta nama lingkungan Santa Maria, yang di pimpin oleh romo Agustinus Dwiyantoro, yang selain dihadiri umat lingkungan Santa Maria, juga di hadiri dewan pengurus Stasi dan dewan pengurus Paroki Santo Yoseph.
Dalam homilinya romo Toro menanyakan apakah umat lingkungan Santa Maria sudah memaknai mendalam tentang teladan Santa Maria? Seberapa jauh devosi yang sudah dilakukan, hingga apa pengalaman iman yang paling mendalam berkenaan dengan Santa Maria? Beberapa umat dan tamu undangan pun mengatakan banyak peristiwa hidup dan permasalahan dapat terbantu terselesaikan berkat doa kepada Bunda Maria yang sangat diyakini akan disampaikan kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Sangatlah beruntung karena menjadi umat lingkungan ini, karena kita akan selalu diingatkan akan teladan iman dari Bunda Maria, yang dengan keteguhan iman dan kesederhanaan hidupnya tetap kuat imannya walaupun berbagai macam masalah menghampirinya. Ucapan selamat dari Ketua Dewan Pastoral Paroki dan Ketua Dewan Pastoral Stasi ikut menambah kebahagian umat lingkungan Santa Maria.

Potong bersama kue syukur yang ber HUT bln September (11/09/2017/foto: Herman)
Setelah misa usai digelar acara ramah tamah di ruang aula, dengan diawali foto bersama segenap umat lingkungan. Kemudian di tengah ruangan ada kue ulang tahun yang cukup besar dipotong beramai ramai oleh teman-teman yang berulang tahun di bulan September ini. Wah berkesan sekali. Apa lagi kata bu Tjandra kue ini dipesan khusus dan dicarikan pembuatnya yang terbaik se-karisidenan Banyumas. Tentunya bu Tjandra dan teman-teman pengurus ingin memberikan yang terbaik untuk lingkungan kita ini.
Setelah potong kue, kemudian dilanjutkan makan bersama. Nah disini ada yang istimewa lagi. Lingkungan Santa Maria itu terdiri dari 4 blok dan masing-masing blok ini mempersembahkan makanan yang spesial dan menurut mereka paling enak untuk disajikan bagi saudara-saudari mereka pada perayaan pesta nama lingkungan ini. Ada nasi laksa dan mie goreng istimewa karena ada kasih didalamnya dan disajikan penuh cinta. Ada juga rica-rica dengan semangat pelayanan serta nasi angkringan dari hati yang penuh kemesraan akan kasih Tuhan. Wow, sungguh luar biasa..!! Karena menu yang disajikan luar biasa, maka umat yang menikmatinya pun penuh dengan kegembiraan dan kasih.
Sambil menikmati hidangan, dibacakan dan diberikan hadiah pada juara lomba-lomba yang diadakan minggu sebelumnya. Lalu diadakan pembagian door prize. Selain itu juga disuguhkan hiburan musik dari pak Teguh, yang selain menambah kegembiraan perayaan juga dapat menarik minat dari ibu Lina, ketua dewan pastoral paroki untuk ikut bernyanyi. Di penghujung acara, romo Toro ikut menyemarakkan acara dengan bernyanyi.

Umat Lingkungan St. Maria Stasi Sokaraja tampak rukun dan gembira bersama dalam Pesta Syukur Pelindung Lingkungan (11/09/2017/foto: Herman)
Mari bapak, ibu kita jadikan lingkungan kita menjadi sarana berkat bagi keluarga kita, dan sekitar kita. Tuhan berkati.
Penulis:

Herman Angkawidjaya
Kategori:DINAMIKA, Dinamika Staling