Sebagai bagian dari tim kerja Kitab Suci Paroki Sanyos sekaligus Panitia Bible Sunday, saya ingin membagikan refleksi pribadi saya atas kegiatan di awal bulan Kitab Suci ini. Pertama, awalnya saya kurang optimis kegiatan ini bisa berlangsung sesuai harapan karena pergeseran waktu pelaksanaan yang tidak sesuai rencana awal dan begitu banyaknya kegiatan secara bersamaan di paroki maupun di luar paroki yang melibatkan umat paroki Sanyos. Kedua, sejauh saya tahu model kegiatan Bible Sunday ini baru pertama kali diadakan di paroki SanYos.

Panitia sedang mempersiapkan Bible Sunday (03/09/2017/by Hendry)
Atas dua pengalaman itu, saya bersama Pak Candra (teman di timker KS) kemudian meminta bantuan kepada Ketua Bidang Kerygma, Koinonia dan beberapa umat lainnya untuk menyiapkan penyelenggaraan BKSN 2017 ini. Akhirnya dibentuklah panitia kecil yang sebenarnya sudah cukup mepet waktunya (kurang dari 3 minggu). Maka muncullah berbagai inspirasi untuk membuat rangkaian kegiatan yang menarik dan bermanfaat bagi umat.
Mendengar bisikin lembutNya

Meski hanya dihadiri sekitar 100 peserta, acara Bible Sunday terasa lebih berkualitas dan mengena bagi umat Sanyos (03/09/2017/by Herdyan)
Ketiga, dalam penyelenggaraan acara Bible Sunday yang diikuti sekitar 100 peserta ini, memang partisipasi umat tidak terlalu banyak karena ada berbagai kegiatan yang bersamaan. Namun dari sisi kualitas acara, panitia berusaha merangkai suatu acara yang tidak sekedar permainan namun ada meditasi dan refleksinya. Diharapkan kemasan acara yang berkesan di hati akan menggema dan berpengaruh di tengah kehidupan keluarga dan umat paroki.
Keempat, saya terkesan ketika Rm.Kristiadji membawakan meditasi di tengah keramaian acara lain yang berdekatan dengan aula (syukuran HUT Perkawinan dan pelayanan kesehatan lansia). Peserta diajak memasuki keheningan meski di tengah keramaian suara, juga menyadari kehadiran Tuhan dalam diri lewat tarikan nafas, hembusan angin dan sentuhan tubuh pada baju dan lantai tak berkarpet. Banyak umat yang tersentuh dengan sapaan lembut Tuhan yang diulang-ulang dalam hati seiring tarikan dan hembusan nafas: “ENGKAULAH ANAK YANG KUKASIHI, KEPADAMULAH AKU BERKENAN” (Mrk 1:11).
Bisikan lembut dalam hati yang diulang-ulang itu meneguhkan pengalaman sebagai anak yang dikasihi dan diberkati Tuhan apapun keadaan hati peserta saat itu. Tak terasa air mata dari beberapa peserta mengalir tak terbendung… Alunan musik dan suara OMK Voltus dalam melantunkan lagu-lagu taize juga sangat mendukung meditasi. Saya pun turut merasakan haru dan damai di hati serta dipenuhi sukacita karena merasakan Kasih Allah yang begitu besar dalam hidup saya.
Kegembiraan dan kerjasama yang saling menghargai, melengkapi dan melibatkan
Kelima, saat mengikuti dinamika permainan, umat tampak begitu semangat dan bergembira. Kondisi itu bisa terjadi meskipun permainan ini tergolong baru di paroki Sanyos. Sebelumnya panitia sudah menyosialisasikan teknis permainan lewat berbagai sarana komunikasi dan diulang kembali sebelum permainan dimulai, namun peserta meminta panitia memeragakannya (membuat simulasi). Akhirnya peserta bisa memahami dan mengikuti permainan dengan serius dan penuh ekspresi yang unik.
Baca juga : Bible Sunday di Paroki Sanyos
Terutama saat “silent games”, yang menarik di sini adalah “pewartaan silent”-nya. Permainan ini terdiri dari 3 tahap: Orang pertama mencari & menemukan sabda yang bab dan ayatnya disodorkan panitia lalu menghafalnya dan menyampaikan sabda (mewartakan) dengan membisikkan pada orang kedua. Orang kedua mewartakan kepada orang ketiga dengan peragaan gerak tubuh dan bibir tanpa bersuara. Orang ketiga menangkap pesan itu, membuka amplop yang berisi potongan ayat dan merangkainya menjadi satu ayat utuh. Meskipun seharusnya silent, namun suasana justru menjadi begitu seru dan lucu karna peragaan orang kedua dan reaksi orang ketiga yang kadang kebingungan. Demikian pula dalam kehidupan nyata, kabar gembira perlu diwartakan dengan mantap meski tanpa gembar-gembor dan cukup dengan kesaksian hidup. Namun pewartaan seperti itu justru sering membawa pengaruh besar, suasana hidup menjadi lebih ceria dan damai.
Keenam, saya juga terkesan pada kerjasama yang saling menghargai, melengkapi dan melibatkan setiap anggota kelompok ketika para peserta mengikuti permainan Menggambar dan Mewarnai Sabda. Sejak memutuskan untuk memilih perikop yang akan dituangkan dalam gambar, sampai menyelesaikan gambar itu secara bersama-sama, menunjukkan kerjasama yang sangat baik. Begitu pula ketika permainan terakhir, mencari Mutiara Sabda di Balik Video, kerjasama dalam kelompok terlihat nyata. Di tengah kehidupan sehari-hari ada banyak peristiwa yang sebenarnya menyiratkan pesan kasih Tuhan. Tentu dibutuhkan kerjasama dari pihak kita untuk terbuka, mau berefleksi dan bersama saudara-saudari yang lain mencari pesan itu (lewat pendalaman KS, sharing, renungan, dll)
Ungkapan refleksi, kesan dan terima kasih
Ketujuh, saat Refleksi Pribadi semua umat menulis di kertas apa yang telah mereka alami selama mengikuti acara ini. Dipandu oleh Bpk Upik, peserta menjawab 3 pertanyaan refleksi berikut ini:
- Apa yang mengesan di hatiku selama mengikuti Bible Sunday ini? Mengapa?
- Adakah pencerahan atau pemahaman baru yang kuperoleh dari Bible Sunday ? Mengapa?
- Aku tergerak untuk apa setelah Bible Sunday ini?
Para peserta serius menuliskan refleksinya masing-masing. Anak anak pun ikut refleksi dibantu oleh orang tuanya.

Para romo ikut memeriahkan Bible Sunday (03/09/2017/by Hendry)
“Kegiatan hari Minggu Kitab Suci yang model ini baru pertama kali diadakan di paroki SanYos. Selain permainannya yang baru, hal baru lainnya adalah rangkaian kegiatan yang di awali dengan meditasi dan diakhiri refleksi pribadi tertulis”, ujar Bpk Julius (Pak Upik) yang sudah cukup lama aktif dalam dinamika paroki Sanyos.
Inilah buah pemikiran dari timker Kitab Suci yang ingin mengajak umat mengakrabi dan mencintai Kitab Suci dengan memberi suguhan/ kemasan yang berbeda. Atas nama timker KS, saya menghaturkan terima kasih atas dukungan Para Romo dan DPP, Pengurus Stalingkat, OMK Voltus, Panitia Bible Sunday dan seluruh umat yang terlibat sebagai donatur maupun peserta. Dukungan yang sama tetap kami harapkan untuk berbagai kegiatan pendalaman KS, Kids Bible Sunday dan 3 lomba (ayat emas, instafoto dan menulis) yang masih akan berlangsung sampai akhir September. Semoga umat di paroki St.Yoseph semakin mengakrabi, mencintai dan menghayati Kitab Suci serta siap berbagi kabar gembira Kasih Tuhan di tengah kehidupan modern ini. Amin.
Penulis:

Yulin
Timker KS Paroki Sanyos
Kategori:Kisah Inspiratif, RENUNGAN