Senin Pekan Biasa XXII, 4 September 2017
“Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat. Yesus berdiri hendak membacakan Kitab Suci. Maka diberikan kepada-Nya kitab nabi Yesaya.”(Luk 4:16-30). Yesus, Sang Sabda, yang menyampaikan Sabda Bapa datang ke rumah ibadat. Ia mendengarkan juga Sabda-sabda Allah. Di sanalah tempat Allah berkenan menyatakan penyertaanNya. Yesus bukan hanya menyampaikan tetapi juga mendengarkan (melaksanakan rutin atau kebiasaan ibadat). Dalam suatu kesempatan Ia mendapat giliran menyampaikan SabdaNya. Yesaya lah yang menjadi penegasan akan perutusanNya. Namun orang Nazaret menutup telinga dan hatinya pada Sang Guru. Tahun rahmat Tuhan datang. Yesus datang. Firman Tuhan datang. Allah sendiri hadir senantiasa. Juga sampai pada kebangkitanNya Yesus menyampaikan sabda-sabdaNya yang tersembunyi. Rajin membuka KS (dengan buku KS atau aplikasi gadget) tidak memberi alasan lebih untuk datang beribadah. Mendengarkan penjelasan SabdaNya dalam ibadah tidak menghilangkan bobot penjelasan atau renungan lewat media-media. Ada orang yang pergi ke suatu kota entah melancong atau tugas kerja, masih menyempatkan diri untuk mencari gereja guna ikut merayakan Sabda yang bergema. Semoga kita mampu pula bertekun dalam ibadah untuk mendengarkan SabdaNya (dan merayakan ekaristiNya). Soter@bdtoro.
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian