Jam 4 pagi hari Minggu, 20 Agustus 2017 terlihat sebuah bus besar Pariwisata parkir di depan gereja. Sudah ada penumpang di dalamnya, mereka adalah anak-anak PPA, sebagian lagi masih bersenda gurau di halaman gereja sambil menanti teman-temannya yang belum datang. Terlihat juga ada cukup banyak orang tua yang hadir pada pagi itu untuk mengantar buah hatinya pergi berziarek ke Gua Maria Kerep (GMK) Ambarawa dan ‘Sekolah’ Seminari Mertoyudan Magelang. Sebuah Minggu pagi yang berbeda dari biasanya.
Ziarek adalah kependekan dari Ziarah dan Rekreasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ziarah artinya kunjungan ke tempat yang dianggap mulia untuk berkirim doa. Dan rekreasi dalam KBBI artinya penyegaran kembali badan dan pikiran.
Jam menunjukkan pukul 5 pagi, bus yang berkapasitas 50 tempat duduk mulai bergerak menuju ke Sokaraja untuk menjemput anak-anak PPA Stasi Santo Lukas dengan pendampingnya Pak Petrus. Banyak canda dan tawa pagi itu di dalam bus. Romo Toro, Pak Deon, Tante Ita, Pasutri Arso-Rosa yang ikut serta di dalam bus secara berkala dan bergantian terus menerus memberikan suasana keceriaan. Langit mulai menampakan terangnya, di dalam bus yang terus berjalan semua makan pagi, termasuk Bu Murtini dari Balai Pengobatan Yos Sudarso yang ‘didaulat’ ikut mendampingi.
Dinamika di GMK dan Mertoyudan
Sekitar jam 10.30 wib, bus sampai di terminal Ambarawa. Semua peziarek turun dan berganti angkot menuju GMK. Setelah sampai dan siap, kegiatan dimulai dengan jalan salib dan dilanjutkan dengan misa syukur dengan suasana yang lebih ‘cair’, dimana beberapa anak diminta untuk maju ke depan dan sharing. Cuaca yang bersahabat dengan kesejukan udara pegunungan membuat semua anak gembira. Kegembiraan bertambah kala waktu makan siang tiba, dengan penuh semangat (dan lapar) semua peziarek melahap makan siangnya sambil menikmati dari jauh pemandangan replika taman Getsemani.
Setelah makan dan istrirahat sejenak, perjalanan berlanjut menuju ke Seminari Mertoyudan. Setiba disana, semua disambut dengan ramah oleh Romo Dodi (pernah ber orientasi pastoral di SanYos ketika menjadi Frater), Kak Thomas (mantan PPA SanYos) dan para kakak seminaris di kapel. Semua peziarek diajak keliling Seminari, mereka dikenalkan dunia seminari dan kegiatan-kegiatan pelayanan kepada Tuhan di seminari. Para kakak seminaris mengajak anggota PPA untuk terus bersemangat dalam melayani Tuhan dan mengajak mereka bergabung masuk seminari atau biara.
Komentar Pe-Ziarek
Pasutri Pendamping PPA Pak Arso – Bu Rosa mengatakan, “Kegiatan ini (ziarek) sangat bermanfaat bagi anak-anak, disamping untuk menambah pengalaman dan wawasan juga sebagai salah satu sarana mengakrabkan satu sama lain. Ziarek menjadi sarana supaya anak-anak semakin semangat dalam melayani.”
Tante Ita juga senada, “Anak-anak menjadi semakin akrab, tidak ada rasa yang berbeda diantara mereka, semua melayani Tuhan. Sayang … baru sebagian anak PPA yang ikut berziarek kali ini.”
Ayu, salah satu pengurus PPA berpendapat, “ Kegiatan ziarek bertujuan membangun semangat dan hubungan yang baik sesama anggota PPA. Tapi masih banyak anak PPA yang kurang bersemangat mengikuti kegiatan ini, semoga anak-anak PPA bisa lebih rajin bertugas dan saling memotivasi bahwa menjadi PPA itu meyenangkan.”
Dan beberapa anak yang ikut berziarek mengatakan, “ Rame, asyik, bisa bareng-bareng (maksudnya jalan salib, misa, makan siang bersama di GMK). Waktunya kurang lama, jadi tidak bisa menikmati taman dan patung-patung yang indah.” Seorang anak perempuan memberikan komentar yang cukup menarik, “Saya cewek, di seminari semua laki-laki. Saya jadi kurang tertarik.”
Kembali untuk lebih Melayani
Kabut dan gerimis di daerah Kledung menemani makan malam para peziarek. Mereka semua terlihat lelah namun kegembiraan masih kelihatan terpancar di wajah. Perjalanan pulang malam itu tidak seramai waktu berangkat pagi hari. Sebagian besar diam dan istirahat tidur. Sekitar 22.30 wib bus tiba kembali di gereja SanYos setelah sebelumnya berhenti sejenak di gereja Stasi Santo Lukas Sokaraja. Para orangtua yang menjemput mulai tersenyum tatkala melihat buah hatinya. Ini adalah sebuah pengalaman ziarah yang berharga bagi anak-anak PPA. Ziarah yang berharga juga buat para orang tuanya, pengalaman suka dan duka dalam mendukung dan mendorong anak-anak untuk menimba pengalaman akan kebersamaan dan cinta kasih, sungguh suatu bentuk pelayanan dan pengorbanan yang tiada tara.
Teruslah Melayani dengan semangat Kasih Kristus. Amin.
*Foto oleh Tante Ita
Penulis:

Rosa-Ayu
Kategori:DINAMIKA, Dinamika Kategorial
1 reply »