Dalam dunia sekarang yang telah dimudahkan dalam berkomunikasi. Media sosial dapat menjadi sangat berbahaya, malah bisa lebih berbahaya dari sebuah nuklir apabila disalahgunakan untuk provokasi yang bermuatan negatif atau kebencian. Itulah yang disampaikan oleh Alois Wisnuhardana dalam acara Pelatihan Tim Anti Hoaks di Pondok Pesantren An Najah, Sabtu-Minggu 19-20 Agustus 2017.
Namun sebaliknya, alat komunikasi dapat menjadi sebuah manfaat bagi pengguna’nya, apabila kita membagikan kabar sukacita (kabar baik). Kita juga dapat menjalin silaturahmi dengan saudara, teman yang berada di tempat yang jauh dengan mudah.
Kita sebagai pemakai media sosial dituntut untuk menjadi hakim (penentu) sebuah kabar, apakah kabar itu berisi kebaikan, berita sukacita atau malah berisi tentang provokasi yang dapat mengumbar kebencian. Disini kita sebagai pelaku berkomunikasi, sangat diharapkan untuk dapat memilah semua kabar yang kita terima dengan bijak, apakah memang perlu kita bagikan atau tidak.
Berita hoaks sangatlah berbahaya, dapat menghancurkan sebuah tempat, kota, hingga negara.
Dibuat oleh oknum-oknum tertentu dengan tujuan beragam, mulai dari geo politik (antar negara), kekuatan, persaingan perseorangan atau kelompok, hingga demi penghasilan bagi pembuat berita hoaks tersebut.
Filter untuk berita hoaks tidak dapat diserahkan begitu saja kepada negara, karena menurut data pemakaian yang ada di Indonesia sendiri, dalam 1 detik ada kurang lebih 2,9 juta pengiriman email yang tersebar melalui berbagai media sosial. Maka dari itu akan lebih baik jika kita ikut menyaring segala berita yang kita dapat agar tidak ikut serta menyebarkan “berita sampah” yang berisi tentang kebencian, dan provokasi.
Selain itu dia juga menekankan perlunya gerakan bersama untuk memproduksi konten-konten positif.
Dan cara pandang disini sangatlah penting, bagaimana kacamata kita menyikapi dan menanggapi sesuatu hal tersebut. Apakah kita melihat dari sisi positif, hikmahnya atau dari sisi negatif. Hal ini sangat’lah berpengaruh bagi kita, juga penerima cara pandang kita tersebut.

Alois Wisnuhardana (kiri / kemeja putih) bersama Hendry Huang Tim Komsos Sanyos (kanan)
“Ketika kita merendahkan atau menjelekkan orang lain, maka itu akan menjelekkan kita sendiri, maka belajarlah untuk selalu berbicara tentang kebaikan”, ujar Alois Wisnuhardana (Ketua Tim Social Media Management Centre Kantor Staf Presiden RI).
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menjadikan dunia ini penuh dengan kedamaian. Amin.
Berkah Dalem 🙏🏻😊
Penulis:

Hendry Huang
Kategori:AKTUALIA, Keuskupan Purwokerto
1 reply »