Sabtu Pekan Biasa XVII 5 Agustus 2017
“Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya.Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam.” (Mat 14:1-12). Kematian Yohanes Baptis mengawali peristiwa yang terjadi pada Yesus. Ia mendahuluinya. Lahir mendahului dan mati pun mendahului. Kematian itu mengungkapkan kematian para nabi. Suara kebenaran atau sabda Tuhan diputus (dipenggal). Tetapi tidak pernah berhenti kuasa apapun. Tidak ada kuasa manapun menghentikan kebenaran sabda. Hari kelahiran Herodes menjadi kelahiran baru Yohanes Baptis di surga. Bersuara benar dan jujur menjadi kesaksian kenabian kita semua. Ada kantin kejujuran, ada alat pendeteksi kebohongan, ada penyumpahan kata-kata jujur pada saat Kanonik, dsb. Kesaksian kebenaran dan kejujuran menjadi karya agung kenabian kita. Semoga kita berani jujur dan benar. Soter@bdtoro
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian