DINAMIKA

Pelayanaku Adalah Persembahanku Bagi Allah

Di tengah kesibukan tetap berlatih demi pelayanan terbaik

Beberapa warga lingkungan Stefanus di saat liburan sekolah tahun ini, disibukkan dengan persiapan untuk tugas-tugas pelayanan yang berurutan: koor untuk mengiringi Horasanta, 6 Juli 2017 dan koor misa Minggu pagi 9 Juli 2017. Dengan lagu-lagu yang mayoritas berbeda, kami tetap berusaha berlatih menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan baik.

Keterbatasan keikutsertaan warga lingkungan dalam tugas koor, tidak menghalangi semangat kami yang berlatih. Meski suara bass dan tenor hanya diisi masing-masing 2 orang bapak, kami tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan.

Latihan-latihan kami jalani dengan sukacita. Tempat yang biasa kami gunakan adalah rumah Ibu Yanti (Bu Karno) dan Ibu Susan. Untuk kebutuhan konsumsi, biasanya disediakan yang ketempatan latihan dan ada beberapa warga lingkungan yang sukarela membawa.

Dengan dirigen Ibu Intan dan organis Bpk David, kami belajar beberapa lagu baru dengan 4 suara. Untuk lagu-lagu Horasanta, kami minta saran dari Bpk Yan Pontoan (salah satu penggiat pertama Horasanta di Paroki Santo Yosep Purwokerto).

Saat Horasanta, kebanyakan lagu-lagu yang kami gunakan semacam lagu-lagu Taize, antara lain Veni Creator Spiritus, Eat This Bread, Confitemini Domino. Dalam ibadat Horasanta yang dipimpin oleh Rm Kristiadji, MSC., kami diingatkan bahwa dalam pelayanan meski sederhana dan sekecil apapun, bila kita lakukan dengan hati yang gembira dan menjadikannya sebagai persembahan dan syukur bagi Allah, hasilnya akan luar biasa dan nama Tuhan semakin dimuliakan. Tak perlu berkecil hati sebab belum dapat melakukan pelayanan yang besar.

Saat misa Minggu pagi 9 Juli 2017, dengan bacaan injil dari Matius 11:25-30, kita diajak untuk taat dan setia pada Tuhan, meski di dalam hidup kita sering mengalami beban berat. Dengan percaya pada-Nya, kita akan mendapatkan kedamaian dan ketenangan. Tuhan bersabda, ”Marilah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan”. Ada lagu yang digunakan saat Horasanta, kami gunakan lagi yaitu Eat This Bread sebagai lagu pengiring komuni.

Rapat pengurus dan kunjungan ke warga lingkungan yang sakit

Hari Rabu, 12 Juli 2017 dengan bertempat di rumah Bu Susan, beberapa pengurus lingkungan mengadakan rapat lingkungan untuk membahas sensus umat yang dilakukan oleh paroki, membicarakan tentang profil lingkungan, kegiatan-kegiatan yang akan diadakan oleh lingkungan, pembagian tugas untuk kolektan, koor, rencana kunjungan ke warga lingkungan yang sedang sakit, dll. Pertemuan ini diawali dengan makan bersama nasi bakmoy buatan bu Susan yang hangat dan enakkk.

Warga lingkungan yang kami kunjungi ialah keluarga pasutri Heru-Dita, yang putranya Christian barusan selesai menjalani operasi amandel dan keluarga pasutri Donny-Erni untuk menjenguk Donny yang barusan operasi katarak. Kami juga berkunjung ke keluarga rumah makan Tirto Sari, di mana Bpk Agus (yang pernah menjabat Sie Usaha Dana paroki Santo Yosep Purwokerto dan saat masih sehat sering hadir dalam PDKK Santo Yosep) dan Ibu Heni (saudara Bpk Agus). Kami pun sempat menjenguk Bpk Sudibyo (mantan Ketua Lingkungan Santo Stefanus dan pernah sebagai prodiakon paroki Santo Yosep) yang dirawat di RS Geriatri Purwokerto karena maag dan serangan jantung. Menjadi penghiburan yang indah bagi warga yang sakit dengan kehadiran, perhatian dan dukungan dari warga lingkungan. Harapan kami, warga yang sakit dan kami jenguk, tidak patah semangatnya dalam menghadapi sakit mereka, Mereka menjadi lebih dekat dengan Tuhan dan tak pernah berhenti percaya bahwa Tuhan akan berikan yang terbaik untuk mereka. Tak lupa kami juga berdoa bersama dengan mereka.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Sudah menjadi kesepakatan lingkungan, saat mengunjungi warga yang sakit, kami membawa tali asih yang jumlahnya disesuaikan dengan kondisi warga yang dikunjungi. Kadang secara spontan dengan gendu-gendu rasa ke warga-warga lingkungan dapat terkumpul dengan jumlah yang tak terduga berkat dorongan hati masing-masing warga untuk berbela rasa terhadap warga yang sakit.

Dengan meneladani ajaran Yesus yang terutama adalah kasih, maka kami menentukan motto lingkungan kami saat ini adalah “Pelayananku adalah persembahanku bagi Allah”. Harapan kami, warga lingkungan Stefanus selalu ingat bahwa Tuhan telah mengasihi kita terlebih dahulu, sehingga kita sebagai anak yang dikasihiNya selalu memberikan persembahan hidup yang terbaik untuk Tuhan. Nos diligimus, quoniam ipse prior dilexit nos (Epistula I Ioannis / 1Yoh 4:19). Berkah Dalem.

Penulis:

Sundoro.jpg

Albertus Soendoro

 

1 reply »

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.