DINAMIKA

Orang Muda Bersekutu, Berdoa dan Bersukacita Bersama

Langkah baru berbuah sukacita.

Minggu, 9 Juli 2017 PD Orang Muda Ekklesia mengajak OMK VOLTUS Paroki St. Yoseph Purwokerto hadir dalam persekutuan doa. Ajakan ini mendapat tanggapan baik dari OMK VOLTUS bahkan bersedia untuk bertugas mengisi lagu pembukaan dan penutup. “Sejak saya bergabung di PD ini, baru pertama kali kelompok muda lainnya yang ada dalam paroki bergabung bersama dalam persekutuan doa”, demikian kesaksian Yulin, salah seorang pengurus PD Ekklesia.

PD Ekklesia-OMK Voltus3Tentunya kehadiran teman-teman OMK membawa sukacita dengan warna yang berbeda dari biasanya. Ini adalah kali pertama pula persekutuan doa diiringi oleh beberapa pemusik: keyboard bergantian oleh Aziz dan Ewa, Abi gitaris, bass oleh Vinney, dan romo Kris pun turut menambah suara musik dengan biolanya.

 

PD Ekklesia-OMK Voltus2Persekutuan doa pada Minggu ini juga menjadi yang pertama kalinya sejak beberapa bulan terakhir, ruangan terisi agak penuh karena dihadiri 32 orang. Ini bisa dikatakan salah satu impian yang terwujud sejak beberapa tahun lalu saat kami sempat bicarakan dengan romo paroki terdahulu, untuk mengajak omk paroki bergabung dalam PD. Akhirnya berkat dukungan dari para romo yang sekarang bertugas di Paroki Sanyos, salah satu harapan PD kami dapat terlaksana.

Berbagi pengalaman diubah oleh Yesus

Yang bertugas pujian di minggu ini adalah Yohana dan saya (Yulin). Firman dan renungan dibawakan oleh Romo Kristiadji yang mengutip perikop Injil Matius 11: 25-30 (Marilah kepada Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu, dst). PD Ekklesia-OMK Voltus1.jpgSaat renungan, kami dibimbing pada refleksi pribadi  dengan menulis di kertas, bagaimana keadaan kehidupan lama dan kehidupan baru kami; peristiwa/kejadian apa saja yang mengubah kami? Siapa saja orang yang membuat perubahan terjadi dalam hidup kami? Lalu kami diajak membayangkan, untuk membuang kehidupan lama kami atau peristiwa-peristiwa buruk ke tempat sampah. Kemudian memasukkan kehidupan baru kami pada kotak persembahan untuk dipersembahkan pada Tuhan. Setelah selesai dengan refleksi tertulis, kami lanjutkan dengan sharing iman.

Rupanya romo Kris datang dengan menyiapkan kejutan yaitu membawa hadiah kecil sebagai kenangan bagi mereka yang sharing pengalaman. Yang pertama diberikan kepada Abi setelah selesai berbagi pengalamannya di OMK yang awalnya di-bully sampai akhirnya makin mencintai OMK dan dipercaya menjadi salah seorang ketuanya. Setelah selesai sharing, romo mendekati dan memberikan hadiah kenangan berupa pena dan mengucapkan kata-kata berkat yang merupakan doa, membuat mata Abi berkaca-kaca. “Biarlah kamu menjadi seperti pena ini yang dipakai Tuhan untuk menuliskan surat Cinta Tuhan berisi karya yang indah dalam hidupmu sebagai generasi muda gereja. Sampaikanlah kisah indah itu pada teman-teman dan lingkungan di sekitarmu”. Begitu juga kepada Priyo yang menyusul berbagi pengalaman selama terlibat dalam PD Ekklesia.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat dan sudah hampir menunjukkan jam 6 sore. Lalu kami lanjutkan dengan persembahan, pengumuman, doa penutup, doa umat dan berkat oleh romo. Pujian penutup dibawakan oleh teman-teman OMK Voltus.

PD Ekklesia-OMK Voltus7.jpgKami telah menyiapkan 1 kejutan lagi untuk yang berulang tahun walau sudah lewat beberapa hari yang lalu, yakni Ibu Linda pendamping PD Ekklesia. Setelah Bu Linda diminta memimpin doa makan, kami lekas menyanyikan lagu Happy birthday. Elly maju membawa kue ultah yang disediakan teman-teman PD Ekklesia. Setelah tiup lilin kami memberikan selamat. Hanya sayang kue ultah tidak dipotong dan dibagikan, padahal banyak yang ngarep hehehe. Lalu kami menyantap makan malam bersama yang terasa makin nikmat karna diiringi oleh musik keyboard, gitar dan biola.

Beberapa kesan dan harapan dari OMK Voltus

Abi mengungkapkan kesannya, “Setelah saya mengikuti Persekutuan Doa, ternyata tidak ‘semenakutkan’ yang orang muda pikirkan. Menurut saya berdoa itu bisa di banyak tempat, selagi kita masih ada kemauan”. Sedangkan menurut Garry Suhendra, “acaranya dah keren dan kerja panitianya dah bagus. Cuma doanya aja jangan panjang-panjang dan bertele-tele gitu loh.”. Bagi Oktavianus, acara persekutuan doa ini sudah cukup baik. Ada sedikit masukan dari Erik Anthony yang sudah merasa puas dengan acaranya tetapi agak sedikit kecewa karena mulai acaranya tidak tepat waktu. Sementara itu Geraldo Gunawan mengungkapkan harapannya, “Untuk acara ke depannya harap bisa lebih meriah dan lebih banyak orang muda yang tergerak hatinya untuk mengikuti acara ini”.

Semoga sukacita dan kebersamaan terus dirasakan di minggu-minggu berikutnya dan makin banyak kelompok orang muda lainnya ikut bergabung. Dengan demikian semua kelompok muda di paroki St. Yoseph dapat semakin menyatu dalam kebersamaan, bertumbuh dalam iman dan melayani dengan sukacita. Amin

Penulis:

YulinAby

 

 

 

 

        K. Yulin dan Gabriel Abi

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.