Umat Sanyos bekerjasama dengan sukacita memindah pohon palem ke pot yang lebih besar (09/07/2017/foto: varani asih)

Sebuah Impian Ikut Memelihara Bumi Menjadi Nyata

Pada hari Minggu pagi yang cerah, 9 Juli 2017 setelah misa pagi, sebagian umat Paroki Santo Yosep Purwokerto bekerja bakti bahu membahu menanam dan melakukan penghijauan di sekitar lingkungan gereja. Dengan bahan-bahan yang sudah disediakan panitia penyelenggara seperti media tanah dan kompos buatan sendiri, styrofoam bekas, tanaman untuk hias altar, palem dan cemara lilin dan tanaman buah, peserta dari umat dengan senang hati dan kerelaan membawa peralatan menanam sendiri-sendiri.

Lingkungan yang bersih, hijau dan sejuk merupakan dambaan setiap orang. Namun untuk menciptakan lingkungan tersebut, sesungguhnya merupakan sebuah proses panjang karena menyangkut sikap hidup, komitmen kuat dan kerjasama yang solid, bukan sekedar slogan semata. Berperilaku green dan clean tidak dapat diciptakan sekejap, tetapi perlu tindakan-tindakan kecil yang konsisten oleh segelintir orang kemudian ditularkan ke banyak orang menjadi solidaritas sosial dan menghasilkan perbaikan luar biasa. Konsep inilah yang sedang kita coba terapkan di lingkungan gereja kita.

Penjelasan singkat dari Pak Sapto di awal kegiatan penghijauan Sanyos (09/07/2017/foto: varani asih)

Kegiatan Go Green Paroki St. Yosep sudah kami awali dengan penanaman pohon palem beberapa waktu yang lalu. Juga dilakukan sosialisasi dan penerapan cara hidup hemat energi dan peduli lingkungan dengan 10 cara ikut memelihara bumi setiap hari. Menggalakkan buang sampah di tempat yang disediakan, bahkan membiasakan memilah sampah antara sampah organik dan non organik. Dan yang terakhir adalah pembuatan kompos dari feses dan sisa tanaman hias altar.

Baca juga: Mari Maknai Hari Bumi (Earth Day) 22 April Dengan Tindakan Nyata

Sebagai tindak lanjut dari pembuatan kompos tersebut maka kegiatan penghijauan gereja menjadi sangat penting dan mendesak. Penghijauan merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan secara konseptual, dalam arti luas penghijauan merupakan segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan suatu lahan agar berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air maupun pelindung lingkungan.

Bentuk kegiatan penghijauan SanYos

Petunjuk teknis penghijauan Sanyos (09/07/2017/foto: v. asih)

Gerakan penghijauan di lingkungan Gereja Sanyos meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:

• Mengganti pot tanaman palem di sekitar gereja dengan pot yang lebih besar sebanyak 22 buah.
• Menanam dan mengganti pot lama dengan 11 tanaman palem komodo dan 11 tanaman cemara lilin.
• Menanam tanaman hias dalam pot berbagai jenis dan ukuran untuk kebutuhan hias altar.
• Direncanakan tanaman hias itu bisa dimanfaatkan untuk menghias altar paling tidak satu bulan sekali, untuk mengurangi pemakaian bunga potong.
• Menambah tanaman di sekitar teras gereja.
• Menanam tambulampot di sekitar pasturan dan halaman belakang.
• Menanam secara kontinyu sesuai kebutuhan hias altar dan lingkungan gereja.

Inilah konsep dan gerakan sederhana penghijauan yang dilaksanakan di Paroki Sanyos. Adapun tema dari kegiatan penghijauan ini adalah “Menghijaukan Lingkungan Hari Ini, Menghirup Udara Bersih Hari Esok”

Kegiatan penghijauan kami mempunyai tujuan sebagai berikut :

• Meningkatnya kualitas lingkungan hidup lebih sehat (hygiene); Pohon pada siang hari menghasilkan oksigen (O2) yang sangat diperlukan dan sebaliknya dapat menyerap karbondioksida (CO2) yaitu udara kotor hasil gas buang sisa pembakaran.
• Bertambahnya nilai estetis lingkungan gereja.
• Terbangunnya kesadaran umat untuk menciptakan kesehatan dan keindahan lingkungan.
• Kebersamaan dan kerjasama seluruh umat semakin menguat.

Agaknya harapan ini bukan sesuatu impian lagi, tetapi sudah menjadi suatu yang nyata, karena kami Mau dan Mampu memulainya dari hal-hal kecil sekalipun, dan dilaksanakan dengan kerja sama dan kebersamaan yang indah.

Tanggapan Umat peserta penghijauan

Selain “sadar lingkungan”, Bu Rina Suhandi juga “sadar kamera” di sela-sela menanam pohon (09/07/2017/foto by varani asih)

Ada beberapa komentar dan masukan dari umat peserta penghijauan yang disampaikan kepada Pantia penyelenggara. Rina Suhandi dari Lingkungan Santa Maria berpendapat bahwa program go green di gereja sangat baik dan beliau sangat mendukung supaya kita bisa menciptakan lingkungan hijau yang sehat di sekitar kita. Sedangkan Ibu Chatarina Hermiati mempunyai kesan yang sangat baik dengan kegiatan ini karena dilakukan dengan kerjasama dan kebersamaan seluruh umat.

Sebagian peserta dan panitia tak lupa foto bersama di akhir kegiatan penghijauan (09/07/2017/foto by varani asih)

Demikianlah, semoga kegiatan ini tetap berkelanjutan dan kita bisa benar-benar mewujudkan impian untuk turut serta memelihara bumi kita. Marilah kita mulai saat ini, dengan hal-hal yang kecil sekalipun dan dimulai dari diri kita sendiri. Tentu kegiatan ini bukan hanya di lingkungan gereja, tapi juga dilaksanakan di rumah dan lingkungan masing-masing. Salam Go Green ! Tuhan Memberkati.

Video di Youtube @parokisanyos purwokerto:

Penulis:

Baptista Varani Asih Prabayanti, Ketua Panpel Go Green Sanyos

Lihat juga: Save Our Earth