Sabtu Pekan Biasa XIII, 8 Juli 2017
“Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata, “Kalau suaranya, suara Yakub; kalau tangannya, tangan Esau.”Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia” (Kej 27:15-29). Berkat yang diterima Yakub awalnya dijanjikan kepada Esau. Janji Ishak memberkati anaknya didengar ibunya dan berkat campur tangan ibunya, Yakub mendapat berkat. Kendati ada keraguan sebab suaranya suara Yakub tetapi tangannya Esau. Bukan cara licik dan keterlibatan ibunya dalam mendapatkan berkat khusus ini melainkan perlu dilihat bahwa Tuhan memutarbalikkan kenyamanan.
Berkat diterima siapa saja, bahkan yang di luar jalur. Tuhan mengasihi siapa saja dan tidak meniadakan toleransi bagi pelaku kecurangan. Tuhan hendak membuka mata telinga untuk kepedulianNya kepada siapa saja. Penolakan akan kasih Tuhan tidak lain gambaran kesempitan iman. Dalam peristiwa Yesus di rumah pemungut cukai dan orang berdosa, hadir juga murid-murid Yesus, murid-murid Yohanes dan para ahli Taurat. Yesus menerima semua kalangan. KasihNya bukan untuk kelompok tertentu. Soter@bdtoro
Keterangan foto: Patung Yesus Memberkati di Manado
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian