Rabu Pekan Biasa XIII, 5 Juli 2017
Bacaan I: Kej 21:5.8-20
Mazmur: 34:7-8.10-11.12-13
Injil: Mat 8:28-34
“Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan, menemui Dia. Mereka itu sangat berbahaya, sehingga tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”(Mat 8:28-34). Yesus datang di daerah Gerasa. Dua orang kerasukan tidak nyaman dengan kehadiran yang kudus. Mereka salah tingkah sebelum Yesus berbuat apapun. Mereka sendiri yang berkata. Awalnya menyalahkan kedatangan Yesus. Mereka mengakui kebinasaan belum saatnya. Namun akhirnya meminta Yesus memindahkan mereka kepada kawanan babi. Baru kemudian Yesus bertindak sesuai dengan kehendak roh jahat yang menyerah tersebut. Di hadapan yang kudus dan ilahi, kita mestinya bisa salah tingkah ketika ada dalam cengkeraman dosa. Gelisah sebelum mengaku dan meminta dilepaskan dari kuasa dosa itu. Itu terjadi sebagai yang normal. Sebaliknya bila tidak gelisah, tidak salah tingkah jangan-jangan kita sudah tidak peka akan kehadiran yang kudus dan ilahi. Bagaimana menjadi salting? Soter@bdtoro.
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian
Amien… Terimakasih pencerahannya Romo
SukaSuka