Kursus Spiritualitas Hati Online

Bagian 12 Perutusan Hati (lanjutan)

Atas dasar pengalamannya sendiri di Bourges, Chevalier percaya akan kemampuan-kemampuan hati untuk mencintai dan melayani. Ia bahkan berbicara tentang “kuasa yang mahabesar dari cinta”, yang tidak hanya menunjuk pada cinta yang berasal dari Hati Yesus, tetapi juga dari hati kita sendiri. Tentu saja ia sadar akan kenyataan bahwa hati manusia dapat menjadi sumber si jahat. Namun, ia juga yakin bahwa hati manusia mampu melakukan mukjizat-mukjizat amal kasih dan keberanian.

Ia menyebut hati manusia “sarana paling berdaya untuk melakukan kebaikan”. Untuk mempraktekkan amal kasih kepada kaum miskin, ia berkata, “tidak perlu menjadi kaya, cukuplah memiliki suatu hati yang mampu mencintai … dan berbelarasa … Allah telah memberikan kepada anda suatu hati yang baik, lembut dan peka.” Dan ia menghimbau mereka yang mendengarkannya untuk memanfaatkan daya kuasa yang besar dari hati mereka untuk melayani kaum miskin, dengan mengunjungi kaum miskin secara pribadi dan duduk di samping tempat tidur orang-orang sakit.

Bagi Chevalier, pembentukan hati manusia sesuai dengan Hati Yesus sebagai Panutan sungguh sangat penting. Ia menetapkannya sebagai salah satu tujuan dari Tarekat yang didirikannya, tidak hanya bagi kaum religius dan imam, tetapi juga bagi para anggota awam. Bilamana kita melalaikan pembentukan hati kita sesuai dengan Hati Yesus, kita menghadapi risiko menjalani relasi-relasi kita dalam hidup komunitas dan hidup keluarga secara tidak benar. Dan kegiatan-kegiatan misioner dalam reksa pastoral dan pelayanan-pelayanan sosial, dalam pendidikan dan karya kesehatan, dapat juga terkontaminasi oleh egoisme.

Dalam kursus selanjutnya, kita akan kembali pada unsur sentral dari penghayatan Spiritualitas Hati.

 

Saat untuk refleksi

 Untuk mempraktekkan amal kasih kepada kaum miskin,

tidak perlu menjadi kaya,

“cukuplah mempunyai suatu hati yang mampu mencintai …

dan berbelarasa …

Allah telah memberikan kepada anda suatu hati yang baik, lembut dan peka….

hati manusia adalah sarana paling berdaya untuk melakukan kebaikan.”

 (Jules Chevalier, sekitar 1860)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.