Senin Pekan Biasa XIII, 03 Juli 2017 Pesta Rasul Thomas
Bacaan I: Ef 2:19-22
Mazmur: 117:1.2
Injil: Yoh 20:24-29
“Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Thomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagimu!” Kemudian Ia berkata kepada Thomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”(Yoh 20:24-29). Penampakan Yesus pertama tidak dihadiri Thomas. Baru 8 hari kemudian Yesus datang lagi dan Thomas sudah ada di antara rasul-rasul. Lalu kemana saja Thomas? Ini bisa memunculkan banyak pemikiran. Namun kisahnya bukan perkara kemana dan di mana, sedang apa. Kisahnya berkaitan dengan percaya. Mendengar kebenaran kesaksian lalu percaya. Ada banyak kesaksian. Kalau kesaksian iman tentu akan membuat kita percaya atau bersyukur pada Tuhan. Namun tidak semua kesaksian berawal dari kebenaran kesaksian. Mana kebenaran kesaksian? Kebenaran kesaksian terjadi dalam kemurnian mencari Tuhan dan menerimaNya serta meyakiniNya sebagai sumber kekuatan hidup. Thomas mengajari kita untuk mengolah pengalaman kebenaran kesaksian. Bukan karena semangat setelah menerima aneka kegembiraan atau pembaharuan hidup melainkan pengalaman yang terolah mengendap. Thomas mengajari bukan meragukan Yesus melainkan memproses iman agar lebih matang. Marilah kita menyerahkan kebenaran kesaksian iman kita. Dan terus belajar menemukan kesaksian iman kita. Soter@bdtoro
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian