Rabu Pekan Biasa XII, 28 Juni 2017 (Pw. St. Ireneus)
Bacaan I: Kej 15:1-12.17-18
Mazmur: Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Injil: Mat 7:15-20
“Pada suatu ketika datanglah sabda Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan, ‘Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar’. Abram menjawab, ‘Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku? Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.” (Kej 15:1-12). Abram mulai ragu dengan janji Tuhan. Ia gelisah sebab tidak segera mendapat keturunan sulungnya. Dalam beberapa kejadian kisah Abram “tutup mulut ” karena senantiasa melaksanakan perintahNya. Ia lakukan saja. Namun dalam kisah-kisah berikut ia mulai bicara. Ia bersuara dan banyak bersuara pada Tuhan. Ini tanda-tanda yang sudah dilanda keraguan dan kecemasan. Mulai banyak mempertanyakan, bahkan menyalahkan entah keadaan entah orang menjadi tanda-tanda kecemasan. Namun Tuhan tetap menuntunnya untuk mengalami kasihNya. Ada tanda yang Tuhan lakukan. Persembahan Abram diterima Tuhan, ukupan terbakar. Marilah kita mohon agar diberi kesabaran di hadapan Tuhan. Soter@bdtoro.
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian