Di awal munculnya karisma Chevalier adalah pertobatan hati. Sesungguhnya, ada tiga peristiwa yang menghantar dia pada pertobatan. Pertama-tama, pengajaran yang jelas tentang arti mendalam dari Devosi Hati Kudus, yang dipresentasikan oleh seorang pengajar seminari di Bourges. Kedua, membaca sebuah buku tentang Margareta Maria Alacoque, yang di saat-saat doa mistik melihat bagaimana Yesus menunjukkan kepadanya Hati-Nya dan mengucapkan kata-kata cinta bagi umat manusia. Ketiga, juga di Bourges, suatu retret yang menyentuh hatinya secara mendalam. Rekannya, Pater Piperon, yang menyaksikan buah-buah pertobatan, mencatat bahwa Chevalier muda mengalami suatu transformasi hati. Relasi-relasinya dengan para rekan di seminari berubah dari ketat dan keras menjadi lembut dan hangat, dari jauh dan berjarak menjadi menyenangkan dan penuh pengertian.
Nampaknya, dalam tahun-tahun pertama di Bourges, Jules memaksakan dirinya untuk mempraktekkan suatu hidup rohani yang tidak bersesuaian dengan disposisi alamiahnya. Perilakunya berlawanan dengan sifatnya yang terbuka dan riang. Secara alamiah, Jules adalah seorang yang “hidup-hidup” dan “cepat naik darah”, disertai rasa humor yang kuat. Sangat mungkin dalam tahun-tahun pertamanya di Bourges, Jules merasa diri sungguh nyaman dengan dirinya, namun harus merasa terpaksa untuk berperilaku seperti itu karena beranggapan bahwa itulah cara sempurna berperilaku bagi seorang seminaris.
Perjumpaan, melalui Devosi Hati Kudus, dengan Hati Yesus yang berbelaskasih, sesungguhnya dialaminya sebagai suatu pembebasan. Ia mulai menyadari bahwa apa yang diharapkan Tuhan dari dia tidak bersesuaian dengan apa yang telah dipraktekkannya sampai saat itu.
Baginya, pertobatan hati berpuncak pada suatu relasi baru dengan Yesus, dan suatu cara baru untuk melihat dirinya sendiri. Yesus menjadi bagi dia “Hati Kudus”, Sabda Allah yang menjadi seorang pribadi manusia, yang mencintai dengan hati manusiawi. Pada waktu yang sama, ia mulai melihat dirinya sendiri sebagai seorang misionaris, yang diutus oleh Yesus, Hati Kudus. Demikianlah kelahiran perutusannya.
Saat untuk refleksi
Program orang kristiani –
program orang Samaria yang baik,
program Yesus
adalah “suatu hati yang melihat”.
Hati ini melihat di mana cinta dibutuhkan
dan bertindak sepadan dengannya.
(Paus Benediktus XVI, Deus Caritas Est, no. 31)
“image: hasil penelusuran google
Kategori:Kursus Spiritualitas Hati Online, RENUNGAN