Pada saat latihan koor untuk tugas malam Paskah 2017, teman-teman lingkungan Stefanus mengusulkan untuk wisata rohani pada saat bulan Maria tanggal 21 Mei 2017 ini. Diputuskan untuk melihat matahari terbit di Posong, Kledung, dilanjutkan ke Pertapaan Rawaseneng, Temanggung untuk mengikuti misa Novena, dan rencana dilanjutkan ke Gua Maria Kerep, Ambarawa untuk berdoa rosario bersama.
Peserta yang ikut berjumlah 46 orang terdiri dari 35 orang dewasa dan 11 anak-anak. Kami berangkat pukul 01.00 WIB menuju ke Posong, tiba di Posong sekitar pukul 04.00 WIB, kami berkumpul menantikan matahari terbit di tengah udara yang dingin. Ngantuk dan capek, semuanya lenyap setelah melihat pemandangan yang sangat indah (maklum di perkotaan tidak ada pemandangan yang seperti ini). Tak terlihat sedikit pun peserta yang lesu, murung. Mereka semua sangat ceria. Matahari pun terbit. Sambil menikmati pemandangan yang indah, kami makan pagi bersama. Keguyuban dan kekompakan menjadi kenangan tak terlupakan. Dingin yang menusuk tulang pun jadi tidak berasa.

Sesampai di Posong langsung ber-selfie ria

Bpk Sekretaris I sekeluarga juga ikut serta

Para wanita Lingkungan Stefanus ber-selfie
Sekitar pukul 07.30, kami melanjutkan perjalanan menuju ke pertapaan Rawaseneng, Temanggung. Kira-kira pukul 09.00 an, kami sampai di tujuan. Sambil menantikan misa Novena dimulai, kami berjalan-jalan di sekitar pertapaan. Tibalah saatnya misa Novena dilaksanakan pukul 10.00 di taman doa. Yang hadir sangat banyak dari beberapa kota. Dengan beralaskan koran bekas, umat mengikuti misa Novena dengan khidmat. Sekitar pukul 12.00 misa telah selesai. Kami makan siang bersama di halaman sekitar pertapaan Rawaseneng sambil ber-selfie ria. Keceriaan masih tampak di wajah semua peserta wisata rohani. Dan tidak lupa ada yang borong kue basah, roti tawar dan kue kering buatan Rawaseneng.

sesampai di Pertapaan Rawaseneng, Temanggung

menanti misa Novena dimulai

dengan khidmat mengikuti misa Novena di taman doa
Sekitar pukul 14.00, kami melanjutkan perjalanan ke Gua Maria Kerep, Ambarawa. Kami sampai tujuan pukul 15.00. Kami bersama-sama berdoa rosario dan tidak lupa ber-selfie ria di depan patung Bunda Maria yang sangat besar. Keceriaan masih tampak di semua wajah peserta wisata. Memang kebahagiaan, keceriaan obat segalanya.

Berselfie-ria di depan patung Bunda Maria, Gua Kerep Ambarawa
Sekitar pukul 17.00 kami melanjutkan perjalanan pulang ke Purwokerto, dengan membawa kenangan yang tak terlupakan. Anak-anak yang ikut serta pun sangat bahagia. Kenangan ini akan teringat oleh anak-anak hingga mereka dewasa, bagaimana orang tua mereka mengajarkan untuk mensyukuri rahmat Tuhan melalui mentari pagi, mengenalkan mereka devosi-devosi kepada Bunda Maria, serta mengajarkan mereka tentang kerukunan dan keakraban.
“Kemesraan ini janganlah cepat berlalu. Kemesraan ini ingin ku kenang selalu”
Penulis:

Susan Goei
Lingkungan Santo Stefanus
Kategori:DINAMIKA, Dinamika Staling