RENUNGAN

Membangun Paguyuban Sebagai Buah Pembaptisan

Senin Pekan Paskah VII, 29 Mei 2017

Bacaan I: Kis 19:1-8

Mazmur: Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab

Injil: Yoh 16:29-33

“Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.”(Kis 19:1-8). Paulus tiba di Efesus dan menjumpai murid-murid yang belum dibaptis dalam nama Yesus. Awalnya mereka dibaptis dalam nama Yohanes. Lalu mereka dibaptis dalam nama Yesus sebagaimana dikatakan Yohanes bahwa mereka harus percaya pada Yesus. Kemudian Paulus menumpangkan tangan kepada mereka dan kemudian mereka menerima Roh Kudus sehingga bisa berbicara dalam bahasa roh dan bernubuat. Penumpangan tangan adalah tindakan lanjutan atas baptisan Yesus. Atau dikatakan penumpangan tangan menjadi berguna setelah orang percaya pada Yesus. Dibaptis lalu menerima Roh Kudus. Dengan demikian tindakan penumpangan tangan itu tidak berdiri sendiri. Melekat pada baptisan. Kemudian buah dari penumpangan tangan itu bersaksi atau bernubuat. Itu karunia untuk 12 orang. Disebut angka demikian karena karunia berciri apostolis. Melekat pada ajaran para rasul dan bukan sekedar pribadi. Buahnya untuk membangun persekutuan atau paguyuban dan bukan untuk diri sendiri. Semoga kita melekat pada iman rasuli. Soter@bdtoro

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.