Jumat Pekan Paskah II, 28 April 2017
Bacaan I: Kis 5: 34-42
Mazmur: Mzm 27: 1.4.13-14
Injil: Yoh 6: 1-15
“Sesudah itu Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dilakukanNya dengan ikan-ikan itu sebanyak yang mereka kehendaki” (Yoh 6:11). Filipus dan Andreas ragu-ragu dengan persediaan makan untuk sebanyak orang yang ikut. Terhitung 5000 laki-laki. Roti seharga 200 dinar tidak akan cukup. 1 dinar sama artinya upah sehari. Kalau dihitung untuk makan sehari 3x plus untuk 3 orang, sekitar 9x maka 200 x 9 baru memenuhi 1800 orang. Jelas memang belum cukup. Itu hitungan Filipus. Sedangkan Andreas lebih mengecilkan lagi maksud penyerahan, dengan bernada menyindir, seorang anak membawa 5 roti 2 ikan. Namun Yesus membiarkan para murid bergulat mencari jawaban. Yesus langsung memberikan solusi. Ia mengadakan mukjizat. Ia mengambil roti, mengucap syukur dan membagikanNya. Mengambil dari kehidupan untuk dipersembahkan dengan syukur dan memberikan. Ia memberikan diriNya sendiri. Berkat yang diterima dari BapaNya yaitu hidupNya dibagikan. Selagi Dia mendapatkan maka tidak untuk disimpan sendiri. Selalu dibagikan pada yang lain. Ini juga hidup kita semua. Mengambil hidup kita untuk kita persembahkan bagi Tuhan dan dibagikan pada sesama. Ekaristi mukjizat istimewa. Rajin-rajinlah senantiasa untuk merayakan Ekaristi agar semangat ini menyertai kita. Soter@bdtoro
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian