Minggu Paskah II, 23 April 2017 (Minggu Kerahiman Ilahi)
Bacaan I: Kis 2:42-47
Mazmur: Mzm 118:2-4.13-15.22-24
Bacaan II: 1Ptr 1:3-9
Injil: Yoh 20:19-31
“Sesudah berkata demikian Ia menunjukkan tanganNya dan lambungNya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan” (Yoh 20:20). Cara Tuhan meyakinkan para murid adalah menunjukkan luka-lukaNya sebab dengan menunjukkan luka itu Yesus bersatu dengan manusia yang lemah. Kelemahan atau luka sering lebih mudah diingat oleh manusia daripada kesembuhan atau kesehatannya sendiri. Manusia lebih mudah berseru atau berucap saat ada penderitaan atau luka. Dengan cara itu Yesus menyatakan kedekatanNya. Luka-luka dari tangan dan lambungNya juga menyatakan simbol kasihNya. Tangan melambangkan kekuasaanNya dengan berkat-berkatNya dihadirkan entah melalui penyembuhan atau pengampunan dosa. LambungNya melambangkan tubuhNya sendiri. Tubuh yang bersatu dengan manusia dengan pengorbanannya dalam kematian, penumpahan darahNya. Dari lambung atau tubuhNya mengalirlah air dan darah. Air melambangkan persatuan manusia dengan Yesus, meterai kekal sebagai anak-anakNya dan persatuan dengan GerejaNya. Air menyucikan dari dosa. Sedangkan darah melambangkan korbanNya yang dikenangkan dalam Ekaristi. Lambang-lambang ini membuat jiwa kekal. KerahimanNya bagi jiwa-jiwa yang tersesat disatukan kembali dengan jalan luka-luka Yesus. Mengalami atau melihat luka Yesus tanda KerahimanNya. Soter@bdtoro
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian